Sukses

Hobi Belanja? Kenali Tipe Gaya Belanja yang Umum Dijumpai

Liputan6.com, Jakarta Pengeluaran seseorang memang erat kaitannya dengan hal seputar belanja. Dari urusan belanja kebutuhan sehari-hari seperti makanan, sampai urusan belanja pakaian dan gadget.

Belanja itu sah-sah saja, asal diiringi dengan kemampuan finansial yang seimbang. Kalau belanja tiap bulan sampai menghabiskan separuh gaji, ini yang tidak sehat. Kalau diteruskan, bisa jadi bom waktu yang tiba-tiba meledak dan membuat keuangan kacau.

Nah, untuk mengukur apakah kebiasaan belanja Anda tergolong aman atau tidak, cari tahu dulu tipe pembelanja seperti apakah Anda. Berikut ini 6 tipe gaya belanja dari DuitPintar.com yang kerap ditemui.

1. Impulsif

Si impulsif selalu membeli barang tanpa pikir panjang. Mereka sering tidak berpikir dua kali untuk beli barang branded yang harganya sampai satu kali gaji. Setelah barang terbeli, baru mereka merasa bersalah dan menyesal.

Kalau Anda termasuk dalam kategori si impulsif, kurangi jalan-jalan ke mal atau buka-buka website online store. Mulailah untuk membuat perencanaan keuangan di awal bulan untuk belanja dan mengatur pengeluaran.

2. Terencana

Si terencana merupakan tipe pembelanja yang cukup bijak dalam urusan keuangan. Mereka punya sistem perencanaan keuangan yang baik mulai dari pengeluaran bulanan, hingga persiapan dana darurat.

Tipe pembelanja seperti ini cuma beli barang-barang yang dibutuhkan, bukan yang diinginkan. Disiplin membuat anggaran dan mencatat keperluan yang harus dibeli tiap bulan menjadi kebiasaannya dalam berbelanja.

Selamat kalau Anda termasuk ke dalam tipe pembelanja seperti ini ya! Tandanya Anda sudah cerdas dalam mengelola keuangan dan tidak cuma membeli barang karena nafsu sesaat.

3. Anti-mainstream

Si anti-mainstream selalu memprioritaskan membeli barang eksklusif dan lain daripada yang lain. Intinya, tidak mau terlihat pasaran dalam soal gaya, dan lainnya. Alhasil, seringkali barang belanjaannya cenderung lebih mahal dibandingkan orang lain.

Pembelanja tipe seperti ini paling anti beli barang yang diproduksi massal. Mereka pasti langsung semangat kalau melihat produk dengan judul limited edition.

Walaupun jadinya tidak sering belanja, tapi sekalinya belanja, tipe seperti ini tidak akan sayang mengeluarkan uang dalam jumlah besar. Yang penting eksklusif!

Kalau Anda termasuk tipe pembelanja seperti ini, coba mulai terapkan pola pikir bahwa tidak semua barang eksklusif itu harus beli. Kalau memang tidak mau punya barang pasaran, Anda juga bisa memodifikasi barang yang diproduksi massal jadi lebih terlihat unik dan berbeda.

Anda juga bisa coba sering-sering cek video DIY (do it yourself) di internet. Barangkali bisa jadi inspirasi untuk memodifikasi barang-barang Anda menjadi terlihat unik dan beda.

4. Selfless

Si selfless bisa dikatakan sebagai orang yang kurang peduli dengan diri sendiri. Dia lebih suka belanja untuk menyenangkan orang lain, seperti beli kado, oleh-oleh, maupun traktir teman atau keluarga.

Sosok si selfless memang bakal jadi teman baik bagi siapa pun. Namun tidak jarang dari mereka yang sering dimanfaatkan oleh rekan-rekannya.

Dalam pengaturan keuangan, si selfless jelas harus belajar mencintai diri sendiri terlebih dahulu. Tidak lucu pastinya kalau suatu saat bangkrut lantaran terlalu banyak beli kado untuk orang lain, sementara kebutuhan pribadinya terabaikan.

Bila Anda tipe pembelanja seperti si selfless, sebaiknya Anda data ulang apa yang jadi prioritas Anda. Kalau memang bulan ini tidak ada bujet untuk beli kado, tidak usah dipaksakan. Teman tidak akan langsung pergi hanya karena Anda tidak membelikan mereka kado.

5. Irit

Bila Anda adalah orang yang irit, tentunya punya kelebihan dalam hal menabung, tapi tak jarang dia jadi pelit sama diri sendiri dan juga orang sekitar. Biasanya, mereka jadi pelit lantaran ingin menabung untuk dana darurat, padahal uang di rekeningnya masih banyak.

Ketika jalan-jalan ke mal, si irit biasanya hanya melakukan window shopping saja alias lihat-lihat barang dalam waktu yang lama, mencobanya di fitting room, setelah itu tidak jadi beli. Alasannya? Kemahalan.

Kalaupun mau belanja, si ngirit lebih memilih belanja barang-barang diskonan atau di tempat yang murah. Ini bagus, tapi ingat ya kalau kualitas barang-barang seperti ini kadang tidak terjamin.

Boleh-boleh saja kalau mau hemat, tapi jangan berlebihan. Sekali-kali kita juga perlu berbelanja buat menyenangkan diri sendiri dan sebagai bentuk “hadiah” atas kerja keras kita di kantor. Dengan begitu, Anda pun jadi tak mudah stres, kan?

6. Pemalas keluar rumah

Meski namanya si malas, tapi ia juga punya kelebihan dalam hal berhemat. Si malas biasanya memilih online shop untuk belanja lantaran dia malas menyambangi pusat-pusat perbelanjaan.

Di satu sisi, jelas dia bisa lebih hemat karena tidak perlu keluar ongkos transportasi atau parkir di mal. Tapi di sisi lain, kemalasannya bisa berdampak jadi kerugian.

Bisa jadi apa yang ia beli di online shop tidak sesuai dengan ekspektasinya. Misalkan saat ia beli pakaian, tak menutup kemungkinan pakaian yang ia beli ukurannya tidak pas karena tidak dicoba. Atau warnanya tidak sesuai dengan yang dimuat dalam foto.

Jika punya karakteristik seperti ini, lebih baik Anda membiasakan diri untuk memperbanyak aktivitas di luar rumah dan kantor. Sesekali, belanjalah di pusat perbelanjaan guna menghindari kekecewaan.

Jadi setelah membaca 6 karakteristik di atas, Anda termasuk tipe orang dengan gaya belanja yang mana?

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini