Sukses

Tips Aman Saat Menggunakan Transportasi Online

Liputan6.com, Jakarta Naik transportasi online memang bisa lebih hemat dan untung, karena selain tarifnya bisa lebih murah, ada program promo yang diberikan platform tersebut ke penumpang. Namun jangan lantas tidak peduli soal keselamatan ya.

Secara legal, penumpang taksi online tetap mendapat perlindungan hukum dari UU No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen apabila terjadi suatu kerugian, seperti kecelakaan atau kejahatan. Tapi bukan berarti Anda lantas pasrah dengan keadaan.

Kewaspadaan itu penting untuk kita semua, terutama sebagai penumpang taksi online. Berikut adalah 6 kiat aman naik taksi online dari DuitPintar.com. 

1. Pastikan plat nomor taksi sesuai dengan yang tertera di dalam aplikasi

Apabila plat nomor mobil yang menjemput Anda berbeda dengan yang tertera di aplikasi, Anda harus lebih waspada. Terlebih lagi jika wajah si pengemudi juga beda.

Jika dari awal Anda sudah ragu, batalkan saja demi keamanan. Karena jika terjadi tindak kejahatan, Anda tidak akan bisa komplain ke pihak penyedia transportasi, karena dianggap di luar tanggung jawab perusahaan taksi online tersebut.

Kejadian beda plat nomor ini sering ditemukan di ojek online. Terkadang sang pengemudi beralasan, motornya sedang diservis jadi terpaksa pakai motor lain. Boleh saja kalau mau tetap naik, tapi tetap waspada dan catat plat nomornya. Kalau bisa share ke teman atau keluarga, supaya mereka tahu dan bisa bantu pantau.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

2. Kirim foto identitas pengemudi dan plat nomor ke orang terdekat Anda

Setelah naik ke dalam mobil atau ojek, jangan lupa untuk memberikan informasi identitas pengemudi dan plat nomor mobil ke orang terdekat. Screenshot saja halaman order di aplikasi Anda dan kirim ke rekan Anda.

Hal ini harus dilakukan karena hanya orang terdekat yang bisa membantu Anda saat itu. Jika Anda mencurigai gerak-gerik supir, segera share location juga guna memudahkan pencarian lokasi. Usahakan untuk selalu menggenggam ponsel ketika menjadi penumpang.

3. Sebisa mungkin tidak naik taksi online saat larut malam atau dini hari

Ketika harus pulang larut malam atau dini hari, lebih baik Anda menggunakan taksi konvensional yang sudah terpercaya. Taksi konvensional punya badan hukum yang jelas, dan ada layanan contact center di mana Anda bisa menyampaikan keluhan secara langsung.

Saat menumpang di taksi konvensional, tetaplah waspada. Catat nomor lambung dan nama pengemudi.

Cocokkan wajah pengemudi dengan fotonya. Apabila berbeda, bisa jadi ia adalah supir tembak. Kamu harus berhati-hati karena mayoritas kejahatan terhadap penumpang taksi dilakukan oleh supir tembak.

Apabila ada gerak-gerik mencurigakan dari pengemudi, segera minta turun di tempat yang agak ramai. Dan langsung hubungi pihak taksi untuk memberikan informasi tersebut.

Alternatif lain mencari tumpangan saat dini hari atau larut malam adalah dengan menebeng rekan kerja. Hal ini jelas lebih aman karena Anda mengenal rekan Anda dengan baik.

4. Membawa alat pertahanan yang tidak melanggar hukum

Tak banyak dari kita menguasai seni beladiri pastinya. Di sisi lain, membawa senjata api, tumpul, atau senjata tajam jelas melanggar Undang-Undang Darurat No 12 Tahun 1951. Anda bisa dipenjara.

Bawalah semprotan merica (pepper spray) untuk berjaga-jaga. Semprotan merica tidak tergolong sebagai senjata api, tumpul (pemukul), maupun senjata tajam. Semprotan ini berisi zat kimia dan ekstrak cabai atau merica yang digunakan untuk melumpuhkan pelaku secara sementara.

Namun jika Anda membawa alat ini, jangan sampai disalahgunakan ya. Selalu simpan baik-baik di tempat yang mudah dijangkau saat Anda berpergian.

3 dari 3 halaman

5. Usahakan untuk tetap terjaga selama di perjalanan

Saat menumpang transportasi online, usahakan untuk tidak tertidur di dalam mobil. Anda harus memastikan rute perjalanan Anda benar sampai tiba di tujuan.

Apabila Anda tertidur, ada peluang kejahatan yang berpotensi dilakukan oleh supir. Patut diingat bahwa tidak semua driver taksi online itu jahat. Tapi Anda harus mempersempit peluang kejahatan yang bisa menimpa di mana pun Anda berada.

6. Jangan mau kalau disarankan mengambil rute jalan yang tidak Anda kenal

Apabila driver menawarkan rute lain di luar yang tercantum di peta, tanyakan detail rutenya. Jika Anda tidak paham dengan rute tersebut, lebih baik memintanya melewati rute biasa yang tercantum di aplikasi.

Bisa jadi hal ini adalah modus penculikan. Lebih baik macet tapi aman tentunya daripada ditawari rute singkat tapi tidak sampai tujuan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.