Sukses

Potensi Wisata Maluku Utara Diminati Investor Malaysia

'The 1st North Maluku International Business Forum' yang digelar 16-17 April 2017 dihadiri oleh pengusaha dan investor dari luar negeri

Liputan6.com, Jakarta 'The 1st North Maluku International Business Forum' yang digelar 16-17 April 2017 dihadiri oleh pengusaha dan investor dari dalam dan luar negeri. Salah satunya adalah delegasi pengusaha dari Malaysia yang mengirim lima orang perwakilan ke forum bisnis internasional tersebut.

Salah satu destinasi unggulan di kawasan timur Indonesia itu adalah Morotai. Mulai dari sisi infrastruktur, kawasan wisata itu lebih strategis dan mudah dijangkau. Jadi, sangat layak menjadi satu di antara 10 destinasi wisata unggulan.

"Morotai sudah memiliki bandara dengan panjang landasan 3000 meter, yang dipakai dan sudah diperkeras sepanjang 2400 meter. Ini disebabkan Morotai merupakan tempat yang sangat bersejarah, wilayah yang terkenal karena Perang Dunia II. Dan pada bulan Juni 2018 sudah diprogramkan oleh Menhub menjadi bandara Internasional" ujar PIC Destinasi Morotai, Ari Surhendro, Minggu (16/4).

Ari juga menyampaikan saat ini para investor sudah menunggu hasil pengembangan di wilayah Morotai, kelebihan Morotai di antaranya memiliki hasil laut berupa ikan yang langka dan nomor satu di dunia.

Selain Morotai, Maluku Utara juga sedang mengembangkan destinasi wisata Pulau Widi yang ada di Halmahera Selatan (Halsel). Pulau Widi di Halsel dikenal sebagai Maldivesnya Indonesia.

Bupati Halmahera Selatan Bahrain Kasuba turut mendukung gelaran The 1st North Maluku International Business Forum. Bahrain mengatakan kabupaten Halmahera Selatan siap bersinergi dengan calon investor yang ingin mengembangkan wisata di Kabupaten Halsel.

"Potensi keindahan Pulau Widi bisa dikembangkan sehingga bisa meningkatkan perekonomian masyarakat Halsel lewat pengembangan wisata," imbuh Bahrain.

Bahrain juga mengungkapkan, pada Oktober 2017 mendatang, Presiden Joko Widodo dijadwalkan akan membuka Widi International Fishing Turnamen (WIFT) yang akan dihelat Pemerintah Provinsi Maluku Utara dan Pemerintah Kabupaten Halsel.

Ajang bertaraf internasional ini sekaligus ingin mengenalkan keindahan Pulau Widi kepada wisatawan domestik dan mancanegara. Bahrain yakin, potensi dan kekayaan alam yang menjadi pemikat wisata di Halsel masih bisa dikembangkan oleh investor melalui The 1st North Maluku International Business Forum.

Ketua Bahagian Internasional Dewan Perdagangan Melayu Putrajaya Malaysia, Datuk Jamal Asyahidan mengatakan, dirinya membawa beberapa pengusaha Malaysia yang cocok dengan potensi di Maluku Utara. Jamal mengaku menaruh perhatian khusus terhadap sektor wisata halal.

Jamal melihat Maluku Utara bisa menjadi destinasi wisata halal di Indonesia. Letaknya yang dekat dengan Filipina, Malaysia dan Brunei akan membuat wisatawan mudah menuju Maluku Utara.

Malaysia dan beberapa negara di Asia Tenggara termasuk Indonesia membangun konsorsium Global Halal Travel. Dalam konsorsium ini, pengusaha asal Indonesia Riyanto Sofyan (chairman Sofyan Hotels Tbk) didapuk sebagai komisaris.

"Kita ingin mengembangkan pasar terutama di Asia Tenggara. Kita ajak Indonesia, Thailand, Filipina, Brunei dan Singapura untuk mengembangkan Global Halal Travel," ujar Jamal.

Selain itu, lanjut Jamal, potensi alam Maluku Utara dinilai cukup mumpuni. "Maluku Utara itu masih natural masih banyak potensi yang bisa dikembangkan. Wisata halal akan sangat cocok terlebih mayoritas penduduknya Muslim," papar Jamal.

Jamal mengaku sudah melihat sendiri potensi wisata di Maluku Utara. Ia berjanji pada bulan Oktober mendatang akan membawa lebih banyak lagi rombongan pengusaha dari Malaysia untuk melihat potensi Maluku Utara.

Sebelumnya, Kementerian Pariwisata menggelar kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Branding Pesona Indonesia di Maluku Utara. Acara yang diadakan di Ternate, 10-12 April 2017 lalu diikuti 49 peserta dari Pemerintah, Akademisi, Asosiasi, Komunitas dan Media.

Menpar Arief Yahya menjamin, semua dari 10 Top Destinasi Prioritas yang biasa disebut Bali Baru itu excellent. Ya hebat alamnya, juga keren budayanya. Investasi di sektor pariwisata di mana pun dari 10 titik itu, sudah pasti punya cultural value yang kuat. "Jadi tidak perlu ragu dan berpikir maju mundur, 10 Bali baru itu sudah pasti bagusnya," jelas Arief Yahya.

Dia welcome untuk investasi di sektor amenitas maupun akses. Apalagi, Presiden Joko Widodo sudah menempatkan pariwisata sebagai core economy bangsa, juga menjadikan sektor pariwisata sebagai leading sector untuk mendrive ekonomi bangsa.

"Karena itu, pemerintah akan membantu setiap investasi untuk pengembangan destinasi wisata," kata Menteri Arief Yahya.

(*)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.