Sukses

Gagal Jaga Lingkungan, Anak 9 Tahun Pidanakan Pemerintah India

Ridhima Pandey, anak sembilan tahun dari India ini memidanakan pemerintahannya sendiri karena gagal menjaga lingkungan.

Liputan6.com, Jakarta Ridhima Pandey, anak sembilan tahun dari India ini memidanakan pemerintahannya sendiri karena gagal menjaga lingkungan. Permohonan pidana ini disampaikan kepada National Green Tribunal, pengadilan yang dibuat untuk mengadili kasus-kasus yang berkaitan dengan lingkungan. Seperti yang dirilis dari inhabitat.com, Rabu (20/4/207).

Pandey memilih untuk mengadili pemerintahnya sendiri karena dianggap gagal untuk mengatasi perubahan iklim, yang memberikan konsekuensi kepada anak-anak saat ini dan masa depan makin menderita. Pada permohonan ini juga disebutkan, anak-anak merupakan kelas yang paling rentan di India untuk menghadapi perubahan iklim, namun bukan bagian dari proses dari pengambilan keputusan.

“Pemerintah telah gagal untuk mengambil tindakan efektif berbasis ilmu pengetahuan, dan ada kesenjangan besar dalam pelaksanaan perundang-undangan lingkungan” ungkap permohonan yang dikirimkan oleh Pandey.

Tak hanya itu, Pandey juga berpendapat bahwa pemerintah bisa dan harus melakukan lebih dibanding saat ini. Salah satunya adalah dengan mempersiapkan “Carbon budget” yang bisa memastikan batas emisi karbon, memastikan industri memenuhinya dan membuat rencana pemulihan iklim nasional.

“Anak-anak di India sekarang peduli dengan isu perubahan iklim dan dampaknya. Pandey hanya ingin meminta negara melaksanakan kewajibannya untuk menjaga sumber daya alam yang penting agar generasi seterusnya bisa bertahan” ungkap Rahul Choudary, pengacara Pandey.

Atas permohonan tersebut, pengadilan akhirnya meminta kepada Menteri Lingungan, Kehutanan dan Iklim India dan Komisi Pusat Pengendalian Polusi India agar merespon dalam waktu dua minggu kedepan. Tentunya proses hukum ini bukan yang pertama kalinya terjadi di India, karena sebelumnya ada enam remaja yang menuntut pemerintah New Delhi karena kualitas udara yang buruk.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.