Sukses

Kemenpar Ajak Travel Agent Perancis Jelajahi Wisata Sumatera

Kementerian Pariwisata kembali menyelenggarakan Famtrip bagi tour operator dan travel agent (TA/TO) Perancis.

Liputan6.com, Jakarta Kementrian Pariwisata kembali menyelenggarakan (Familiarization Trip) Famtrip bagi tour operator dan travel agent (TA/TO) Perancis dengan mengunjungi Sumatra Utara, Sumatra Barat dan Belitung. Acara tersebut digelar selama seminggu dari 10-17 april 2017.

Deputi Pemasaran Mancanegara I Gde Pitana didampingi Asdep Pengembangan Pasar Eropa, Timur Tengah, Afrika, Amerika (ETTAA) Nia Niscaya mengatakan, Famtrip ini diikuti oleh sebanyak 5 orang TO/TA Perancis yang nantinya menjual paket wisata ke Indonesia.

“Setelah Famtrip ke Pulau Sumatra ini diharapkan mereka bisa mengemas paket wisata ke Danau Toba, Bukit Tinggi dan ke Belitung. Peserta famtrip merupakan TA/TO yang sudah menjual Indonesia, namun biasanya inbound untuk destinasi Bali dan Lombok. Melalui kegiatan famtrip dengan rute Sumut-Sumbar-Belitung ini diharapkan peserta dapat menciptakan dan menjual paket-paket wisata selain Bali,” jelas Pitana yang juga diamini Nia.

Pimpinan rombongan Famtrip adalah Kepala Kantor Visit Indonesia Tourism Office (VITO) di Paris, Eka Moncarre, dan didampingi oleh perwakilan Kemenpar. Eka memaparkan, pada hari pertama tiba di Jakarta peserta ditempatkan di hotel Ibis Style di kawasan bandara Soekarno-Hatta. Setelah perjalanan panjang (long haul) dari negara asal mereka cukup makan malam dan istirahat di Hotel.

“Akses kini sudah terbuka, oleh karena itu kami terbang langsung dengan Garuda Indonesia ke bandara Silangit dan setibanya di sana langsung menikmati panorama Danau Toba dari atas ketinggian 1.555 meter di atas permukaan laut (mdpl),” tambahnya.

Rencananya, dalam agenda Famtrip,rombongan singgah di Panatapan Huta Ginjang, destinasi wisata di Desa Dolok Martumbur, Kecamatan Muara, Tapanuli Utara yang berjarak hanya 15 menit dari Bandara Silangit untuk menikmati keindahan Danau Toba dan alam sekitar.

Di sini juga ada Bukit Doa yang merupakan landmark dari Kecamatan Muara. Wisatawan bisa langsung melihat patung dua telapak tangan yang saling mengatup. Bukit Doa ini memiliki bilik-bilik untuk berdoa. Selain itu, tempat ini juga dilengkapi dengan tempat kebaktian dan retreat wisata rohani.

Perjalanan akan dilanjutkan ke Museum T.B. Silalahi Center dan Museum Batak Balige. Kota Balige adalah ibu kota dari Kabupaten Toba Samosir ( Tobasa) dimana pengunjung bisa melihat panorama ke arah Danau Toba yang memikat.

Dari Tobasa, peserta akan melongok Makam DR IL Nommensen yang dapat ditempuh sekitar 15 menit atau sekitar berjarak 12 km dari pusat Kota, tepatnya di Kecamatan Sigumpar.

Misionaris DR Ingwer Ludwig Nommensen yang berasal dari Jerman bisa dikategorikan sebagai pahlawan bangsa batak yang membawa kemajuan dan membuka pola pikir bagi kehidupan orang Batak. Hal ini juga diperlihatkan dengan keuletan dan keikhlasan beliau selama mengabdi sebagai missionaris di tanah Batak dan menjadi keteladanan suku bangsa ini.

Dia membawa paradigma baru dalam kehidupan orang Batak dengan nilai-nilai cinta kasih, pendidikan, kesehatan yang menjadi cikal bakal kemajuan dan pembaharuan hidup orang Batak melalui ajaran Kristus. Eka menyatakan peserta Famtrip akan mengunjungi obyek-obyek wisata di Sumut selama dua hari, lalu ke Padang langsung ke Bukit Tinggi melihat obyek wisata seperti Ngarai Sihanok, Pandai Sikek dan Istana Pagaruyung.

Esoknya mereka kembali ke Padang dan melakukan table top dengan industri wisata di Padang yang bisa menjadi mitra jika mereka mengemas paket wisata ke Sumatra Barat. Wisatawan Perancis tahun 2016 lalu yang melancong ke Indonesia menduduki peringkat kedua setelah Inggris.

"Perancis berambisi untuk bisa menjadi negara nomor satu di Eropa yang mengirimkan wisatawannya ke Indonesia,” jelas Eka.

Kegiatan Famtrip dan aktifnya VITO Perancis mengikuti bursa- bursa wisata di negara itu terbukti meningkatkan kunjungan turis dari Perancis ke Indonesia tahun lalu sekitar 20 % mencapai 250 921 orang dan target tahun ini ditargetkan mencapai 330 ribu wisatawan Perancis.

Eka menjelaskan, tahun lalu Kemenpar menyelenggarakan Famtrip sebanyak empat kali atau sekitar 80 orang dari kalangan media dan tour operator. Hasilnya tayangan mengenai destinasi di luar Bali muncul diberbagai media elektronik dan cetak di negara itu.
Tahun 2016 pihak Kantor VITO Perancis bekerja sama dengan industri pariwisata Perancis menggelar promosi besar-besaran yang dilakukan selama dua hari di Mulhouse, di daerah Alsace Perancis Timur.

“Ini merupakan promosi pertama kali yang diadakan di daerah Alsace (perbatasan Perancis dengan Swiss) dan merupakan daerah di Perancis yang mempunyai pendapatan tertinggi yang penduduknya gemar traveling,” ujarnya.

Mereka diundang ke bioskop Kineapolis di Mulhouse untuk mengikuti acara presentasi Indonesia yang dilakukan VITO Perancis dan diakhiri pemutaran film Indonesia serta ditutup dengan hidangan cocktail.

Selain itu VITO Perancis memberikan training destinasi kepada TO/TA “Total sejak Januari 2016 hingga sekarang kami memberikan training dan presentasi untuk 1000 orang dari kalangan industri Perancis,” kata Eka Moncarre.

Acara promosi Indonesia dilaksanakan atas bantuan Kementerian Pariwisata yang memberikan dukungan marketing ke wholesaler Perancis untuk mempromosikan Indonesia, terutama mendatangkan lebih banyak wisatawan Perancis ke Indonesia guna memenuhi target 15 juta turis pada 2017.

Peserta Famtrip di bandara Siborong-Borong, Silangit disambut oleh Basar Simanjuntak, Direktur Pemasaran Badan Otorita Danau Toba. Mereka menikmati kalungan selendang tenunan Batak dan tarian Tor-Tor yang merupakan tarian Selamat Datang dan upacara lainnya untuk keselamatan dan kesehatan.

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini