Sukses

Semarang Great Sale Sudah Dimulai, Hadiah Dua Mobil Menanti Anda

Bagi Anda yang hobi belanja, buruan datang ke Semarang karena kota Lumpia itu pesta diskon hingga 70 persen.

Liputan6.com, Jakarta Bagi Anda yang hobi belanja, buruan datang ke Semarang. Mulai tanggal 7 April - 7 Mei 2017 kota lumpia itu pesta diskon hingga 70 persen.  Hujan diskon belanja gede-gedean itu disebut Semarang Great Sale (Semargres) 2017.

Minggu (9/4) kemarin acaranya resmi dibuka. Beberapa pelaku usaha serta komunitas turut memeriahkan dengan melakukan parade promo mulai dari halaman Balaikota Semarang, Jalan Pemuda, Imam Bonjol, Piere Tendean, dan kembali ke Balaikota. Launching secara nasional juga sudah dilakukan Menpar Arief Yahya di Balairung, Gedung Sapta Pesona, Kemenpar bulan lalu.

Walikota Semarang Hendrar Prihadi menyampaikan Semargres sebulan penuh sudah berskala nasional dengan melibatkan semua pelaku usaha baik kalangan atas sampai tingkat bawah, yakni pasar tradisional dan UMKM.

"Pembukaan ini meriah sekali karena yang terlibat tak hanya pelaku usaha kalangan atas tapi sampai tingkat bawah, jadi masyarakat ngerti ada event namanya Semargres," katanya usia membuka event.

Dikatakannya, event yang ketujuh kalinya ini telah ada peningkatan baik dari skala eventnya, jumlah tenant yang terlibat, sampai hadiah yang bisa dibawa pulang para pemenang undian belanja.

"Ada sekitar 2 ribuan tenant, kupon kita cetak 4 juta lembar dan minimal target nilai perputaran dari perdagangan ini Rp 200 miliyar. Hadiah juga minimal ada dua unit mobil," ujarnya.

Hendi, sapaan Walikota, juga mengaku jika event Semargresa sudah menjadi ikon agenda nasional setelah dilaunching oleh Kemenpar di Jakarta pada akhir Maret lalu. Secara promotif pemkot Semarang melibatkan vendor-vendor skala nasional seperti Garuda Indonesia dan KAI.

"Launchingnya di Jakarta, medianya nasioanal dan keterlibatan Garuda Indonesia serta KAI akan lebih memudahkan masyarakat menuju ke Semarang," katanya.

Dalam parade promo dilibatkan unsur bisnis pasar moderen, PKL, UMKM, Perhotelan, komunitas, sosialita, fashion desainer, dan lainnya. Mereka mengenalkan program promo masing-masing dengan kostum unik kombinasi sarungan.

Sementara, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementerian Pariwisata, Esthy Reko Astuti yang hadir ikut membuka mengatakan Semargres menjadi salah satu event yang mendorong wisata belanja baik bagi wisatawan asing maupun domestik. Wisatawan menurutnya kini tak hanya tertarik pada wisata leisure tetapi juga mulai melirik segi experience-nya.

"Nah, spendingnya setelah leisure perjalanan wisata ya experience, dengan berwisata belanja inilah menjadi daya tarik dari Semargres ini," katanya.

Dia menyampaikan, Kemenpar kini mengembangkan wisata belanja dengan mendorong daerah memperbanyak event-event wisata belanja dan kuliner. Data surveinya ada target 15 juta kunjungan wisatawan manca dan domestik di 2017, 3,4 juta diantaranya milik wisata belanja dan kuliner.

"Media promosi konvensional seperti Semargres ini sangat bagus. Jadi ada kombine promosi mulai produk sendiri dan even sebagai daya tarik. Dampaknya pasti secara bisnis, karena tak hanya pengusaha atas juga ada dari UKM dan pedagang tradisional. Apalagi semarang juga banyak kegiatan dalam HUT- nya. Ini bagus," tambahnya.

Dia juga mengapresiasi Pemkot Semarang dengan melibatkan pedagang kecil pasar tradisional dan UMKM. Hal ini bisa menjadi ikon tersendiri bagi wisatawan, seperti dalam mencari kuliner dan produk kreatif khas daerah.

"Pasar tradisional dilibatkan sehingga orang datang tak hanya ke pasar modern saja tapi ke tingkat bawa juga. Event ini, pelaku usaha kecil tak gigit jari hanya melihat tapi ikut terlibat, sehingga akan berdampak langsung kemasyarakat," katanya.

Menpar Arief Yahya mengapresiasi penyelenggaraan Semarang Great Sale 2017 yang memasuki tahun ke-7 dengan target transaksi dan jumlah wisatawan yang terus meningkat. “Event Semarang Great Sale sebagai daya tarik Kota Semarang sebagai destinasi wisata belanja dan kuliner. Wisata ini dalam fortopolio bisnis pariwisata memiliki porsi besar untuk menarik wisatawan,” kata Menpar.

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini