Sukses

Ingin Keuangan Lebih Sehat? Pernikahan Bisa Jadi Solusi Tepat

Ternyata, memasuki jenjang pernikahan bisa membuat keuangan Anda lebih sehat. Penasaran?

Liputan6.com, Jakarta  Sulit rasanya mengelak ketika diajak membahas soal pernikahan. Ketika memasuki usia yang dianggap matang untuk menikah, memang lumrah untuk mulai memikirkan hal ini. Tapi tak jarang, di saat bersamaan, ada juga yang merasa takut dan khawatir memasuki gerbang pernikahan. Salah satu pertimbangan yang kerap membuat ragu adalah dalam hal kesiapan finansial atau keuangan.

Kebanyakan dari Anda merasa belum punya penghasilan tetap atau pendapatan yang masih ala kadarnya. Padahal, menikah itu tidak perlu menunggu pekerjaan tetap, yang penting siap.

Wajar saja kalau ada rasa ragu terikat dalam pernikahan. Namun tahukah Anda menikah itu banyak membawa keberuntungan. Nah, kali ini yang diulas secara khusus oleh DuitPintar.com adalah keberuntungan yang berkaitan dengan finansial. Yuk kita simak.

1. Kantong lebih tebal

Menikahlah, dan pendapatan dengan sendirinya akan meningkat. Jangan buru-buru protes. Berdasarkan riset para ilmuwan dari Virginia Commonwealth University, terungkap bahwa lelaki yang telah menikah, pendapatannya cenderung naik 22 persen.

Studi ilmiah itu masuk akal. Lagi pula gampang dibuktikan. Misalnya dari tunjangan saja. Tunjangan pria yang menikah pasti beda dengan yang lajang. Entah itu tunjangan pendidikan anak, asuransi, dan syukur-syukur ada tunjangan khusus istri.

2. Bank mudah jatuh cinta

Aplikasi kredit suka ditolak bank? Tak perlu galau. Ada solusi paling jitu, yakni menikah. Status pernikahan ikut berpengaruh terhadap lolosnya aplikasi kredit di bank.

Lebih-lebih kalau bentuk utangan itu berupa kredit pemilikan rumah (KPR). Bank bakal lebih mudah meloloskan permohonan kalau calon nasabahnya adalah pasangan suami istri. Begitu ada dokumen kartu keluarga (KK), peluang KPR disetujui terbuka lebar.

Enaknya lagi, hanya yang sudah menikah saja yang bisa mengajukan KPR dengan joint income. Cara ini yang membuat cicilan KPR tidak lewat dari 30 persen dari penghasilan.

3. Lebih ringan bayar pajak

Sekali lagi, untuk yang lajang jangan protes. Tengok saja aturan main pajak penghasilan di mana yang sudah berkeluarga dapat keringanan bayar pajak.

Istri bisa terbebas dari keharusan punya Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) karena keluarga itu dianggap sebagai satu kesatuan ekonomis. Selain itu pajak makin berkurang lagi kalau ada tanggungan anak.

4. Joint income

Semua jerih payah adalah milik berdua. Itu esensi dari istilah joint income bila suami istri sama-sama bekerja. Joint income ini jelas menambah pundi-pundi uang di rekening ketika dua penghasilan digabung jadi satu.

Tidak hanya itu, joint income ini juga memberikan rasa aman. Ketika ada masalah terhadap salah satu pendapatan, maka tidak perlu gusar karena pasangan siap memberi dukungan finansial.

5. Pengeluaran terkendali

Cinta dan berbagi. Itu rumusnya menikah. Rumusan itu berlaku pula dalam urusan uang. Beban pengeluaran bisa dikendalikan dan dipikul berdua. Misalnya saja berbagi pengeluaran untuk tagihan rutin, living cost, sampai kebutuhan konsumtif lainnya.

6. Belajar seni perencanaan keuangan

Menikah akan memaksa seseorang belajar seni mengatur keuangan. Sudah pasti itu! Bagaimana pun ketika sudah menghapus status belum kawin di KTP, maka mau tidak mau mesti berpikir jauh ke depan.

Memikirkan kondisi keuangan ketika ada buah hati nanti, asuransi, menyisihkan uang untuk investasi, dan lain sebagainya. Pelan tapi pasti, kelihaian mengatur keuangan bakal terasah.

Dari enam poin itu bisa jadi bukti kuat kalau pernikahan itu membawa keberkahan dan keberuntungan finansial. Tambahan lagi, menikah itu selalu membawa pintu rezeki yang tak disangka-sangka. Jadi, sekarang tak perlu ragu lagi melamar atau menerima pinangan si dia ya!

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini