Sukses

Siapkan 5 Hal Ini Kalau Mau Sukses Meniti Karier di Luar Negeri

Berikut 5 hal yang harus Anda persiapkan bila ingin sukses meniti karier di luar negri.

Liputan6.com, Jakarta Meniti karier di negeri sendiri menjadi tantangan bagi setiap orang yang baru lulus sekolah, dan mulai memasuki dunia kerja. Namun, tantangan akan kian seru untuk Anda yang ingin mencoba meniti karier di kancah internasional? 

Berkarier di negeri orang sebetulnya hampir sama dengan di Tanah Air. Kecakapan dalam bidang yang ditekuni mutlak dimiliki agar dilirik perusahaan. Namun ada sedikit yang berbeda dalam hal atmosfer kerja.

Ada tantangan tersendiri ketika ingin sukses berkarier di kancah internasional. Sebab, kondisi masyarakat di tiap negara berbeda. Otomatis kita mesti menyesuaikan diri agar diterima sekaligus bisa bersaing dengan masyarakat di dalamnya. Jadi, tak peduli duit segunung dan IPK 4,00 di ijazah, kalau gagal beradaptasi dan bersaing, jangan harap bisa jadi pemenang.

Berikut tips berkarier di kancah internasional dari DuitPintar.com, karena ternyata uang dan ijazah saja tak cukup untuk meraih kesuksesan.

1. Fasih berbahasa Inggris
Mau di mana pun negara yang dituju, setidaknya bahasa Inggris dikuasai. Bahasa ini sudah jadi bahasa resmi internasional. Jadi, lebih aman kalau fasih berbicara dengan bahasa Inggris. Paling tidak, bisa komunikasi dengan rekan kerja dan bos supaya kerjaan lancar.

Belajar bahasa Inggris tidak cuma bisa dilakukan di sekolah formal atau kursus. Banyak nonton film dengan subtitle Inggris atau mendengarkan lagu berlirik Inggris biar tahu pelafalannya juga bisa menjadi proses belajar yang tepat.

2. Do it yourself
Mental Do It Yourself (DIY) atau mandiri harus diterapkan di negeri orang. Jangan sampai banyak bergantung kepada orang lain.

Misalnya, masih sering bermanja-manja dengan orangtua minta dibelikan macam-macam. Lebih baik menabung atau kerja sambilan, supaya bisa merasakan susahnya mengumpulkan rupiah.
Kemandirian ini akan membentuk etos kerja yang kuat. Namun mandiri bukan berarti tidak mau terima saran dan kritik orang lain. Justru masukan dari luar perlu dijadikan bahan untuk introspeksi ke arah lebih baik.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Maju tak gentar

3. Maju tak gentar
Mental harus digembleng supaya tidak mudah menyerah di negeri orang. Terutama di negeri yang terkenal punya kedisiplinan tingkat tinggi seperti Singapura atau Jepang. Sebagai pekerja migran, apalagi dari Indonesia, bukan mustahil kita dipandang remeh. Namun justru itulah yang mesti dijadikan pelecut semangat. Buktikan bahwa orang Indonesia juga bisa tekun bekerja dan sukses. Meski banyak hadangan di depan, teruslah maju tak gentar, pantang menyerah.

4. Mudah membaur
Ini ada hubungannya dengan penguasaan bahasa di atas. Salah satu kunci agar bisa membaur dengan masyarakat beda negara tentunya menguasai bahasa negara tersebut. Setidaknya bahasa Inggris dikuasai. Jika bahasa sehari-hari yang dipakai di sana non-Inggris, bisa belajar bahasa tersebut sambil jalan.

Selain itu, Anda harus proaktif dan percaya diri. Kalau tidak menonjolkan diri, misalnya aktif dalam diskusi, bagaimana orang bisa tahu kemampuan kita.

5. Melek teknologi
Jangan sampai berkarier di dunia internasional tapi masih gagap teknologi alias gaptek. Saat ini dunia digital begitu mendominasi. Tapi di sini kita tidak hanya bicara soal media sosial, ya. Melek teknologi di sini mencakup pengetahuan tentang program komputer, setidaknya Microsoft.

Kita juga mesti tahu bagaimana memanfaatkan teknologi dan internet untuk memudahkan hidup. Jangan lupa juga besarnya manfaat aplikasi Maps saat di negeri orang. Pasti tidak mau kan terlambat datang meeting lantaran tersesat dan tidak paham cara baca peta.

Info-info itu bisa kita akses untuk menyokong karier. Sebagai generasi modern, buktikan bahwa kita lebih melek teknologi daripada generasi sebelumnya.

Lima poin di atas diperlukan untuk bisa meniti karier di kancah internasional dan meraup kesuksesan. Namun jangan lupa, fondasi dasarnya tetaplah prestasi di kampus atau sekolah, dan juga dana. Soal dana keberangkatan, mungkin ditanggung perusahaan. Namun dana hidup sebulan pertama sebelum gajian tetap mesti disiapkan sendiri.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini