Sukses

Hari Perempuan Internasional 2017: Budak Sukses Jadi Pengusaha

Dalit merupakan kasta terendah di India. Namun, perempuan ini membuktikan, meski Dalit, ia mampu berprestasi menjadi pengusaha sukses.

Liputan6.com, Jakarta Memperjuangkan kesetaraan merupakan salah satu tujuan dari Hari Perempuan Internasional 2017. Kisah Kalavathy Sridharan, wanita dari kasta Pariah atau Dalit di India pun dapat menginspirasi bagaimana seorang wanita mampu menjadi pengusaha sukses.

Menjadi seorang yang berasal dari kasta terendah di India memang tidak mudah. Maklum saja, masih banyak anggapan bahwa kasta tersebut hanya dapat melakukan pekerjaan-pekerjaan kasar.

Untuk menjadi pengusaha sukses, orang-orang yang berasal dari kasta Dalit pun hampir tidak memiliki kesempatan. Apalagi jika ia seorang perempuan.

Namun Kalavathy tidak mau menyerah begitu saja. Perempuan yang kini berusia 39 tahun itu ingin mengubah nasibnya dari wanita Dalit di kota kecil Kumbakonam menjadi pengusaha sukses di Chennai.

Kini ia telah memperkerjakan 100 orang dalam usaha fashion-nya. Meski demikian, perjuangannya hingga mencapai titik sekarang ini tentu tidak mudah. Bahkan hingga kini, ia masih sering menerima diskriminasi karena kasta dan gender. Namun, ia memilih untuk terus berjuang.

Kalavathy adalah anak termuda dari enam bersaudara dari ayah seorang tukang pos. Besar di kota kecil, menjadi seorang Dalit tidak lah mudah. Seringkali tetangga sendiri menyumpahi keluarganya dan menolak berteman.

"Dari kecil aku dibesarkan dari keluarga miskin. Namun aku tetap mau kuliah, dibantu biaya oleh kakakku. Saat itu, uang bukan lah masalah besar," ujarnya seperti dilansir dari First Post, Rabu (8/3/2017).

Hari Perempuan Internasional 2017: Kisah Kalavathy Sridharan, Budak Sukses Jadi Pengusaha

Pendidikan merupakan hal yang mutlak harus dilakukannya untuk mengubah nasib. Ia mencoba hal berbeda seperti Home Science dan Fashion Designing.

"Aku tidak pernah memiliki cita-cita untuk terjun ke dunia pakaian dan fashion hingga aku mempelajari itu dan merasa cocok. Aku hampir yakin akan menjadi ibu rumah tangga, tetapi setelah belajar di National Institute of Fashion Technology, aku mulai mengeksplorasi minatku di bidang ini," tutur dia.

Ia meneruskan sekolah hingga jenjang master yang tak semudah ia bayangkan. Sebab, ia juga menjalani perannya sebagai seorang ibu dengan dua anak. Ia pun harus rela jarang bertemu dengan anak-anaknya.

Setelah puas bekerja menjadi manajer pabrik, Kalavathy sadar kemampuannya dalam mengatur tim. Maka ia mulai membangun perusahaannya sendiri. Ia cukup sukses di perusahaan pertamanya dan mulai membuka perusahaan kedua. Di perusahaan itu, ia benar-benar hanya memperkerjakan orang-orang dari kasta Dalit.

"Seratus persen staf di perusahaan itu adalah Dalit dan kebanyakan perempuan. Ini adalah caraku untuk memberdayakan komunitasku," ungkap Kalavathy.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.