Sukses

5 Kebiasaan yang Membuat Anda Gagal Jadi Fotografer Profesional

Ingin menjadi fotografer profesional? Hindari 5 kebiasaan ini.

Liputan6.com, Jakarta Perkembangan sosial media yang begitu pesat membawa perubahan baru pada gaya hidup manusia modern saat ini. Setiap orang bebas untuk menunjukkan eksistensinya melalui aktifitas apapun yang mereka lakukan lewat foto. Menampilkan berbagai foto tentu sangat berperan untuk memunculkan opini dari pengguna sosial media tentang foto yang diunggah. Tak heran saat ini bermunculan fotografer dadakan.

Tiap orang mampu mengambil gambar yang bagus lewat fitur edit foto di sosial media yang sangat membantu untuk memunculkan hasil foto yang baik. Dunia fotografi yang semakin berkembang karena sosial media ini juga tidak menutup kemungkinan banyak orang beralih profesi menjadi fotografer.

Tapi apakah semudah itu untuk menjadi fotografer profesional? Dilansir dari laman digital fotografi school, inilah 5 kebiasaan yang akan membuat Anda gagal menjadi fotografer profesional.

Tidak Membawa Kamera 
Kadang momen bagus untuk diabadikan dalam foto datang pada saat yang tak terduga. Fotografer profesional harus siap untuk mengabadikan momen ini kapanpun waktunya. Mereka harus selalu membawa kamera dalam genggaman agar saat dibutuhkan perangkat ini bisa digunakan. Anda tidak akan menjadi fotografer yang diharapkan jika kehilangan momen yang bagus untuk diabadikan. Walaupun Anda tidak membawa kamera DSLR setidaknya Anda harus siap dengan kamera yang ada di smartphone Anda untuk memotret momen tak terduga itu.

Bangun Tidur Kesiangan
Udara dingin di pagi hari memang menggoda untuk meneruskan mimpi di balik selimut, namun justru menjelang fajar banyak momen bagus yang bisa diabadikan. Jika Anda tidak disiplin bangun pagi banyak momen bagus dan langka terlewatkan. Anda pun akan kehilangan banyak kesempatan aktifitas memotret yang hanya bisa Anda dapatkan jika Anda disiplin bangun pagi.

Terlalu Sibuk Chimping
Dalam dunia fotografi meninjau gambar yang berhasil diambil di layar LCD belakang kamera dikenal dengan chimping. Melakukan chimping sesekali memang bisa Anda lakukan untuk mengetahui kualitas gambar yang telah dipotret. Namun jika waktu Anda hanya habis untuk asyik chimping, Anda akan kehilangan banyak momen yang semestinya bisa Anda abadikan dalam foto. Padahal momen langka yang bagus untuk dipotret bisa jadi hanya terjadi dalam hitungan detik saja dan tidak dapat terulang kembali.

White Balance
Fotografer profesional pasti akan selalu ingat untuk mengatur white balance (WB) pada kameranya. White balance ini penting untuk menjaga keseimbangan warna pada hasil foto. Mungkin Anda bisa mengatur white balane ini pada posisi otomatis, namun hasil fotonya pada umumnya akan lebih dingin dari suhu warna sebenarnya. Karenanya dengan mengatur white balance setiap Anda akan melakukan pemotretan sangat penting dilakukan untuk mendapatkan hasil foto yang maksimal.

Membiarkan Lensa Kamera Penuh Debu
Lensa kamera memang memerlukan perawatan khusus agar tetap berfungsi secara maksimal. Apalagi jika Anda sering sekali bongkar pasang lensa di tempat yang penuh debu, tentu akan mengganggu fungsi sensor kamera jika dipenuhi debu yang masuk. Karenanya perlu berhati–hati ketika hendak mengganti lensa, posisikan diri membelakangi arah angin agar debu tidak masuk ke dalam kamera dan segera ganti lensa secepatnya.

Jangan biasakan membiarkan debu masuk ke dalam kamera dan lensa. Menghindarkan kebiasaan di atas semoga memuluskan jalan Anda untuk menjadi fotografer professional seperti yang Anda inginkan.

Melia Citra

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini