Sukses

5 Tanda Media Sosial Telah Meracuni Kehidupan Anda

Kenali tanda-tanda media sosial telah meracuni kehidupan Anda.

Liputan6.com, Jakarta Baru-baru ini pembawa acara ternama Sarah Sechan mengumumkan akan menutup semua akun media sosial miliknya karena ingin fokus pada kehidupan pribadinya tanpa harus memusingkan gegap gempita media sosial.

Memang media sosial sudah menjadi bagian tidak terpisahkan dalam kehidupan generasi milenial. Hal pertama yang kita lakukan saat bangun tidur dan hal terakhir yang kita lakukan menjelang tidur adalah mengecek akun media sosial.

Penelitian terbaru oleh The University of Albany menyebutkan bahwa kecanduan media sosial secara klinis bisa disamakan dengan kecanduan obat-obatan terlarang. Seperti dilansir dari Female Network, Rabu (08/03/2017) penelitian tersebut mencatat bahwa data MRI menunjukkan bahwa otak yang kecanduan internet memiliki perubahan yang sama seperti ditunjukkan pada orang yang kecanduan alkohol dan narkoba. Untuk mengetahui apakah Anda telah kecanduan media sosial, berikut adalah gejala yang bisa Anda kenali.

Anda lebih memilih browsing di Facebook saat sedang bersama dengan keluarga atau kerabat

Media sosial menawarkan interaksi semu. Kepedulian seseorang tidak bisa dibuktikan dengan jempol yang dia berikan atau komentarnya di status Anda. Kehadiran seseorang secara fisik di dekat Anda lebih penting ketimbang kemunculan status atau komentar temanya di timeline. Jangan sampai Anda kehilangan waktu berkualitas dengan keluarga dan teman-teman hanya karena sibuk dengan gadget Anda. Letakkan gadget saat Anda sedang bersantap malam dengan keluarga misalnya.

Anda menyelesaikan masalah dengan membicarakannya lewat media sosial alih-alih berbicara secara langsung

Saat Anda sedang memiliki masalah yang menimbulkan salah paham dengan pasangan, teman, atau relasi, hal terbaik untuk menyelesaikannya adalah dengan berbicara secara langsung. Saat bertemu, Anda bisa melihat ekspresi lawan bicara. Hindari curhat lewat status dengan maksud untuk menyindir. Terkadang media sosial membuat seseorang bersikap bak drama queen. Hadapi masalah Anda secara langsung dan nyata ketimbang mengumbarnya di media sosial.

Saat kepercayaan diri Anda bergantung pada banyaknya tanda likes

Feedback dari teman di dunia maya seperti likes atau komentar positif memang bisa membuat diri Anda merasa lebih baik. Namun hati-hati jika hal ini sudah berpengaruh pada kepercayaan diri Anda. Untuk merasa benar-benar bahagia, Anda harus mengetahui kelebihan Anda sendiri. Jangan memaksa diri tampil sempurna di dunia online demi mendapatkan jempol.

Teman-teman sejati Anda akan menerima diri Anda apa adanya meskipun tampilan Anda tidak sebagus foto yang Anda unggah di instagram.

Anda menghabiskan waktu luang dengan browsing di media sosial

Menghabiskan waktu membaca status teman-teman Anda di media sosial tidak akan membantu Anda mencapai mimpi-mimpi Anda. Namun Anda justru menghabiskan waktu Anda yang sangat berharga. Bersikaplah seperti seorang CEO perusahaan besar, yang rugi jika menghabiskan setiap menit tidak berguna. Buatlah jadwal bagi diri Anda sendiri kapan waktu untuk membuka media sosial. Dan jadikan hal tersebut semacam hadiah setelah Anda selesai menuntaskan pekerjaan.

Anda menjadikan media sosial sebagai diary pribadi

Anda tidak hanya mengunggah foto-foto traveling, tapi juga momen saat Anda sarapan, makan siang, makan malam. Juga menulis status tentang apapun yang Anda temui hari itu dan apapun yang terjadi dalam hidup Anda. Anda merekam setiap hal dari kehidupan Anda dan menampilkannya di media sosial. Daripada fokus menceritakan kehidupan Anda di dunia maya, cobalah lebih fokus pada dunia nyata. Tidak semua hal bisa Anda bagikan ke media sosial karena kadang sesuatu yang indah itu lebih sempurna jika disimpan sendiri.

Ana Fauziyah

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.