Sukses

Ternyata Benda yang Satu Ini dapat Mengganggu Hormon Anda

Sebuah benda yang kerap Anda gunakan sehari-hari, ternyata dapat mengganggu hormon Anda, penasaran?

Liputan6.com, Jakarta Sadarkah Anda bahwa ternyata plastik dapat mempengaruhi hormon Anda? Berbicara masalah hormon, Anda akan mencapai penjelasan yang kompleks. Sebagai masyarakat urban yang diharuskan melakukan segala hal secara cepat, Anda pasti tahu apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan untuk kebaikan diri sendiri.

Namun, dilansir dari mydomaine.com, Senin (6/3/2017), pemahaman ini tampaknya mulai bergeser. Ada satu kebiasaan buruk yang masih saja Anda lakukan sampai sekarang dan mungkin Anda sendiri tidak menyadarinya. 

Selama bertahun-tahun banyak orang disarankan untuk mengisi ulang botol plastik, guna mengurangi sampah plastik. Hal yang tidak Anda sadari adalah botol-botol tersebut berisi BPA atau bisphenol A, suatu senyawa yang dapat larut dalam air dan telah terbukti dapat mengganggu hormon.

Penelitian terbaru yang dilakukan oleh Peking University, Beijing menemukan bahwa pengganti BPA umum dapat mengikat reseptor estrogen dalam tubuh. Sebuah tes yang dilakukan pada tikus menemukan bahwa hal ini dapat menyebabkan hewan memiliki rahim yang lebih kecil, bahkan keguguran.

Bagi manusia? Para peneliti dari University of Missouri mengakui bahwa temuan di atas cukup menakutkan untuk dilakukan penelitian lebih lanjut pada manusia. Jika hasil di atas memiliki efek yang sama pada manusia, ini berarti besar kemungkinan seseorang akan memiliki masalah infertilitas.

Para ahli menyarankan Anda untuk menggunakan benda plastik apapun seminimal mungkin. Gantilah dengan botol kaca, dan hindari meletakkan plastik di dalam microwave atau mesin cuci piring.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Plastik merupakan polimer, rantai panjang atom yang mengikat satu sama lain. Plastik dapat dibentuk menjadi film atau fiber sintetik.

    plastik

  • hormon

Video Terkini