Sukses

Intip Megahnya Interior Perpustakan Nasional Prancis

Perpustakaan Nasional Prancis mengalami renovasi selama 10 tahun, bagaimana bentuknya sekarang?

Liputan6.com, Jakarta Perpustakan nasional Prancis kembali dibuka setelah ditutup untuk renovasi selama satu dekade atau 10 tahun. Bruno Gaudin dan Virginie Bregal adalah dua orang arsitek yang berhasil membawa kehidupan ke dalam salah satu kompleks paling bersejarah di Paris, yaitu rue de Richelieu.

Seperti yang diberitakan mymodernmet.com, Kamis (9/2/2017), Bruno dan Virginie mendapatkan tugas besar untuk mengerjakan ulang gedung segi empat Richelieu ini. Gedung ini memiliki koleksi dan kamar membaca dari departemen manuskrip, cabang peta dan rencana, biro koin, medali, dan barang-barang antik, serta kantor seni pertunjukkan.

Bangunan yang berasal dari awal tahun 2000-an ini dianggap sudah tidak cocok untuk abad 21 yang modern, sehingga harus melewati dua tahap renovasi. Tahap pertama renovasi dilakukan pada tahun 2011 dan baru-baru ini selesai dikerjakan.

Untuk tetap mempertahankan bangunan bersejarah ini, perusahaan juga melakukan studi sejarah dan struktur yang luas sebelum melakukan renovasi. Penelitian ini dilakukan untuk mempertahankan beberapa bentuk klasik dari masa lalu di tengah kebutuhan modern yang masuk.

Kaca ditambahkan dalam renovasi sebagai usaha mengkolaborasikan sejarah dengan nuansa kontemporer di rue de Richelieu, Perpustakaan Nasional Perancis. Sumber: mymodernmet.com.

Tahap pertama renovasi memakan biaya sebesar USD 84,2 juta atau sekitar Rp 111 triliun untuk mengubah seluruh bentuk tangga, toko, dan koridor. Sekarang pengunjung dapat melihat seluruh bagian dari gedung ini dengan mudah, sengaja di desain ulang untuk efisiensi maksimum.

Sementara perusahaan Bruno dan Virginie mengerjakan proyek ini secara keseluruhan, renovasi setiap ruangan di dalam perpustakaan ini dikerjakan oleh arsitek yang berbedap lagi. Salah satunya adalah Jean François Lagneau, kepala arsitek di Monuments Historiques yang mengerjakan ruang baca mewah yang dinamakan Salle Labrouste.

Kaca ditambahkan dalam renovasi sebagai usaha mengkolaborasikan sejarah dengan nuansa kontemporer di rue de Richelieu, Perpustakaan Nasional Perancis. Sumber: mymodernmet.com.

Di sini Jean bertugas menyeragamkan warna asli bangunan tersebut dengan bangunan kontemporer yang baru. Biaya untuk melakukannya pada ruangan seluas 13.000 kaki persegi adalah sebesar USD 5,8 juta atau sekitar Rp 770 miliar.

Area bangunan lainnya, seperti Central Book Reserve yang dipenuhi dengan sejarah harus dimodifikasi sedemikian rupa, agar tidak begitu saja meninggalkan kisah sejarah perpustakaan tersebut. Ruangan tersebut dibangun pertama kali pada tahun 1868, mengalami renovasi pada tahun 1930 dan 1950, sehingga tidak heran jika ruangan ini memiliki banyak sejarah yang unik dan kompleks.

Area Central Book Reserve di rue de Richelieu, Perpustakaan Nasional Perancis. Sumber: mymodernmet.com.

Renovasi perpustakaan tahap kedua ditargetkan selesai pada tahun 2020. Penasaran dengan hasilnya?

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini