Sukses

3 Tahapan Ini Harus Anda Lalui Sebelum Maju ke Jenjang Pernikahan

Ternyata, Anda harus melewati beberapa tahapan dalam hubungan cinta sebelum memutuskan untuk masuk ke jenjang pernikahan

Liputan6.com, Jakarta Pasangan kekasih biasanya akan menghabiskan begitu banyak uang atau biaya untuk mempersiapkan hari pernikahan mereka. Tidak heran, karena pernikahan merupakan salah satu hari paling indah yang akan dikenang sepanjang masa. Selain itu, pernikahan juga akan disaksikan oleh banyak orang, keluarga, kerabat, dan teman.

Namun faktanya, lebih dari 50% pasangan ini berakhir dengan perceraian. Selain kemewahan, ada banyak hal yang harus Anda pertimbangkan sebelum memutuskan untuk menikah, salah satunya adalah melakukan konseling pranikah.

Statistik menunjukkan pasangan kekasih yang melakukan konseling pranikah 30% lebih sedikit yang berakhir pada perpisahan. Tidak harus konseling, dilansir dari yourtango.com, Jumat (3/2/2017), berikut ini adalah beberapa tahap dalam hubungan cinta yang harus Anda lewati sebelum mantap memutuskan untuk menikah.

1. Tahap romantis
Tahap ini orang cenderung merasa jatuh cinta, merasa menemukan belahan jiwanya, dan tidak bisa disalahkan. Untuk banyak orang, tahap ini biasanya diwarnai dengan keputusan untuk menikah dan lamaran berlangsung.
Di tahap romantis, seseorang dipenuhi dengan peningkatan hormon kortisol, dopamin, oksitosin, dan vasopresin yang menyebabkan gairah seksual, daya tarik, dan obsesif untuk mengurangi rasa sedih, takut, dan bosan.

2. Tahap bertahan
Baik maupun buruknya, tahap romantis memang tidak ditakdirkan untuk bertahan lama. Dalam beberapa bulan, Anda akan mengalami tahap berikutnya, yaitu bertahan. Pada tahap ini, perasaan cinta mulai luntur dan Anda akan mulai melihat bahwa pasangan tidak sepenuhnya sempurna.

Faktanya, di tahap ini Anda akan melihat warna sesungguhnya dari pasangan. Riset menunjukkan bahwa rata-rata pasangan akan pergi menemui konseling setelah 6 tahun memasuki tahap bertahan.

Di sini Anda akan mengalami ketidaknyamanan dan ketidakbahagiaan yang signifikan. Inilah mengapa waktu sebelum pernikahan adalah saat yang tepat untuk dimanfaatkan, karena setelahnya, kebiasaan negatif dan pola hubungan akan lebih sulit untuk disesuaikan.

3. Tahap cinta yang matang
Setelah Anda dan pasangan berhasil melewati tahap bertahan, Anda akan menemukan cara berkomunikasi yang lebih baik untuk menyelesaikan konflik, dan memperdalam keintiman.

Dalam tahap ini Anda berdua sudah sama-sama dewasa, Anda tidak lagi berpikir sebuah pernikahan hanyalah tahap hubungan selanjutnya, namun sanggup berkomitmen untuk saling membantu seumur hidup dalam suka maupun duka.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini