Sukses

Keren, Nglanggeran Jadi Desa Wisata Terbaik se-Asia Tenggara

Siapa yang sangka, desa yang dahulu hanya menjadi pengeskpor TKI kini didapuk menjadi desa wisata terbaik dalam Asean CBT Awards.

Liputan6.com, Yogyakarta Siapa yang sangka, desa wisata terbaik di Asia Tenggara ternyata berada di Indonesia, terpatnya di Yogyakarta. Desa Nglanggeran, Patuk, Gunungkidul didapuk menjadi desa wisata terbaik se-Asean dan akan menerima penghargaan dari Asean Community Bases Tourism Award (Asean CBT Award).

Sugeng Handoko, Pengelola Desa Wisata Nglanggeran kepada Liputan6.com, Rabu (18/1/2017) mengatakan, Kementerian Pariwisata memilih Nglanggeran dan dua desa lainnya yang menerapkan prinsip-prinsip pengelolaan pariwisata berbasis masyarakat, yaitu Desa Wisata Dieng Kulon Banjarnegara dan Desa Wisata Panglipuran Bali. Ketiga desa ini terseleksi dari apresiasi usaha masyarakat di bidang pariwisata, dan prestasi ini harus tetap dijaga.

"Saya akan berangkat ke Singapura untuk penghargaannya. Iya harus dijaga bersama2. Bali dan Dieng sama2 diberikan penghargaan, ini saya bersama mereka juga, penghargaan akan diberikan hari Jumat" kata Sugeng.

Lebih jauh dirinya mengungkapkan, penilaian yang membuat desanya terpilih menjadi yang terbaik adalah karena sesuai dengan standar CBT, di antaranya kepemilikan dan pengelolaan oleh masyarakat, memiliki kontribusi terhadap kesejahteraan sosial, juga menjaga dan meningkatkan pelestarian lingkungan. Selain itu Mendorong partispasi interaktif antara masyarakat dan wisatawan.

"Jasa perjalanan wisata dan pramuwisata berkualitas. Termasuk Kualitas makanan dan minuman, akomodasi dan kinerja friendly tour operator," ungkap Sugeng.

Bagi Sugeng Handoko, penghargaan ini merupakan motivasi bagi pariwisata Yogyakarta untuk terus meningkatkan layanan pariwisatanya. Sehingga prestasi menjadi desa terbaik se-ASEAN dapat selalu diraih.  

Diketahui Desa Nglanggeran berada di Patuk Gunungkidul. Desa wisata ini memiliki pemandangan epik yang dilengkapi gunung api purba. Dahulu Nglanggeran hanyalah desa terpencil pengekspor TKI, namun kini masyarakat kembali ke desa untuk membangun desa wisata Nglanggeran. (Yanuar H)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini