Sukses

Pria, Kenali Bahaya Menyimpan Ponsel dalam Saku Depan Celana Anda

Apakah benar menyimpan ponsel dalam saku depan celana berbahaya bagi pria? Simak ulasannya di sini.

Liputan6.com, Jakarta Apakah Anda sedang berusaha memiliki anak? Anda sebaiknya menjaga jarak dengan ponsel Anda. Sebuah studi yang dilakukan di Technion University Israel membuktikan bahwa meletakkan ponsel sangat dekat dengan tubuh Anda seperti menyimpannya di bagian saku depan celana Anda, dapat membahayakan sperma bagi pria.

Seperti dilansir dari telegraph.co.uk (Jumat, 20/01/2017), penelitian tersebut menyebutkan bahwa menyimpan ponsel selama satu jam atau lebih di dalam saku depan celana ternyata dapat mengurangi jumlah sperma pria secara signifikan.

Para peneliti mengkaji data yang diambil dari 100 pria yang menghadiri klinik kesuburan dalam setahun. Mereka menemukan bahwa 47 persen dari pria responden yang menyimpan ponsel dalam saku mereka, jumlah sperma mereka berkurang secara signifikan sampai 11 persen dibandingkan jumlah normal. Hasil penelitian tersebut membuat para ahli menganjurkan para pria agar tidak menyimpan ponsel mereka di saku celana dalam kurun waktu yang lama.

Hasil penelitian tersebut dipublikasikan di jurnal Reproductive BioMedicine. Pada tahun 2008 telah dilakukan studi mengenai hubungan penggunaan ponsel dengan kesuburan pria.

"Studi tersebut menemukan bahwa penggunaan ponsel dalam waktu yang lama bisa mengurangi jumlah, memperlambat gerakan, dan mengubah bentuk sperma," ujar Dr. Paul Shin kepada Health.com.

Kemudian pada tahun 2014, sebuah studi yang dipimpin oleh Fiona Mathews dari University of Exeter Inggris menyebutkan bahwa radiasi elektromagnetik yang terpancar dari ponsel dapat menyebabkan kerusakan sperma sampai 9%.

Penyebab utama kerusakan sperma tersebut adalah panas yang timbul dari baterai ponsel. Tidak seperti organ lain, terstikel pria terletak di luar tubuh. Karena itu, ia sangat sensitif terhadap rangsangan panas. Pada suhu 36°C, produksi sperma akan terganggu. Profesor Martha Dirnfeld dari Technion University mengatakan bahwa penyebab kerusakan tersebut adalah aktivitas elektromagnetik.

Bahaya yang mungkin terjadi bukan hanya karena mengantongi ponsel saja, namun juga meletakkan ponsel di dekat tubuh saat sedang diisi ulang.

"Para pria sebaiknya berpikir ulang tentang gaya hidup mereka dan berhenti bergantung pada ponsel mereka," nasehat profesor Gedis Grudzinskas, seorang konsultan kesuburan di St George's Hospital di London.

"Anda tidak harus menyimpan ponsel di kantong, Anda bisa menaruh di tas Anda," ujarnya lagi.

Ana fauziyah

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.