Sukses

Bisnis Jahit Menjahit Kini Lebih Mudah Melalui Online

Putri Yuli terinspirasi membuat bisnis jasa layanan jahit online saat melihat realita kehidupan penjahit rumahan di era digital.

Liputan6.com, Jakarta Tidak banyak yang tahu bahwa Putri Yuli telah memulai usaha bisnis online dengan mengandalkan keahlian jahit menjahit sejak 8 bulan yang lalu. Kostoom, sebuah website pelayanan jasa jahit tercetus ketika Putri menyadari realita hidup yang dihadapi oleh para penjahit.

Dilahirkan dari seorang ibu yang berprofesi sebagai penjahit, Putri berempati melihat kecilnya upah yang didapatkan penjahit rumahan. Sedangkan menurutnya, seorang penjahit seharusnya memiliki penghasilan di atas rata-rata, karena faktanya, semua orang memakai baju.

"Awalnya saya ingin mengubah kehidupan pembantu rumah tangga. Saya berpikir kenapa ya kok pembantu rumah tangga gajinya kecil, sedangkan yang dilakukan dia sehari-hari itu berat. Saya mencari tahu apa alternatif lain yang bisa dilakukan pembantu rumah tangga untuk menambah penghasilan, saya berpikir mungkin menjahit. Tapi ternyata, setelah saya melakukan survei, nasib penjahit rumahan juga hampir sama, upahnya kecil. Sedangkan kalo dilihat dari semua orang butuh pakaian, harusnya mereka kaya dong," papar Putri bercerita kepada tim Liputan6.com.

Putri Yuli, penggagas Kostoom.

Kostoom, sebuah layanan jahit online dengan konsep economy sharing, yang menghubungkan beberapa penjahit di Indonesia dengan customer yang membutuhkan. Cara kerjanya mudah, pelanggan yang membutuhkan jasa jahit menjahit, bisa menghubungi website kostoom (www.kostoom.com) atau berkonsultasi melalui whatsapp. Setelah berdiskusi, customer bisa mengirimkan kain ke kantor Kostoom, untuk dipola dan dipotong di workshop Kostoom, baru didistribusikan ke penjahit rumahan.

"Kalau sekarang, Kostoom baru bisa diakses melalui website dulu. Harapannya sih dalam jangka minimal satu tahun, Kostoom bisa membuat aplikasi, jadi semua bisa diatur melalui aplikasi itu, dan bisa merambah ke banyak tempat lagi, karena sekarang Kostoom baru terbatas di Jabodetabek aja," jelas Putri saat ditemui di kantor Kostoom.

Bukan tidak ada kendala sama sekali yang dihadapi oleh Putri saat merintis Kostoom, beberapa di antaranya adalah kemampuan menjahit itu sendiri.
"Saya nggak bisa menjahit, walaupun ibu saya adalah seorang penjahit. Kendala lainnya adalah modal dan channel atau link, karena saya tidak dilahirkan dari keluarga yang mampu. Itu kendala terbesar saat membuat Kostoom," cerita Putri.

Putri Yuli saat bekerja di workshop Kostoom.

Setelah berjalan delapan bulan sampai saat ini, Putri mengaku bahwa Kostoom telah memproduksi 50.000 produk dan mendapatkan keuntungan sebesar 20.000 US Dolar atau sekitar 265 juta rupiah.

Tidak tanggung-tanggung, ide bisnis online yang dicetuskan oleh Putri ini juga telah meraih beberapa penghargaan dari dalam maupun luar negeri.
Simak kisah inspiratif dari Putri Yuli, penggagas Kostoom di sini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.