Sukses

Periksa 8 Hal Ini Sebelum Menerima Pertemanan di Media Sosial

Jangan sembarangan menerima permintaan pertemanan dalam akun media sosial. Agar aman, periksa dulu 8 hal ini.

Liputan6.com, Jakarta Dalam ranah profesional dan sosial, beragam situs media sosial seperti Instagram, Linkedin hingga Facebook patut diandalkan untuk mengembangkan jejaring. Tak jarang kita menerima begitu banyak permintaan pertemanan dari orang-orang yang tidak kita kenal. Haruskah diterima?

 

Mereka yang masuk dalam lingkar jejaring media sosial milik Anda, akan mudah membaca informasi pribadi tentang Anda, seperti alamat e-mail dan alamat kantor. Jika sembarang orang diterima sebagai Connection, bukan tidak mungkin e-mail Anda akan dipenuhi oleh spam, atau skenario terburuk Anda menjadi target kejahatan cyber. Menurut Inc.com, sebelum menerima ajakan pertemanan di media sosial, ajukan dulu 8 pertanyaan ini pada diri Anda.

1. Apakah Anda kenal dengan orangnya?
Tak harus kenal karena pernah bertemu muka secara langsung. Minimal, namanya familiar dan Anda tahu profesi yang ia geluti. Bukan tidak mungkin, di kemudian hari ia akan menjadi klien potensial Anda.

2. Apakah mereka mengirim pesan pribadi?
Mereka tidak hanya asal "add" atau "connect" dengan Anda, tetapi juga mengirimkan pesan pribadi yang memperkenalkan diri mereka. Jika memang demikian, usahanya layak diapresiasi. Pesan yang mereka sampaikan bisa menjadi pertimbangan bagi Anda, apakah mereka layak untuk menjadi salah satu jejaring Anda.

3. Dengan siapa saja mereka terhubung?
Ketika seseorang mengajukan permintaan pertemanan dengan Anda, Anda bisa melihat koneksi atau jejaring yang mereka miliki, tergantung aturan setting yang mereka pilih. Ada juga, yang mengeset, hanya bisa dilihat jejaring yang beririsan saja. Namun demikian, informasi ini juga cukup berharga. Misalnya, apakah mereka berjejaring dengan para praktisi terkemuka di bidangnya, dengan orang-orang yang Anda kagumi reputasinya, atau dengan orang-orang yang ingin Anda ajak berteman. Jika demikian, berarti sosok ini patut menjadi jejaring Anda juga.

4. Apakah profil mereka disertai foto?
Berbeda dengan media sosial seperti Facebook atau Twitter, yang seringkali memuat foto profil yang bukan foto diri, seperti foto anaknya, atau foto animasi, dan sebagainya, foto profil Linkedin seharusnya foto diri dalam tampilan yang profesional. Waspadai hal ini

5. Apa latar belakang pekerjaan dan industrinya?
Akan lebih baik jika mereka berasal dari industri yang sama dengan Anda, sehingga Anda mengenal lebih banyak orang dari profesi yang sama. Namun demikian, berteman dengan mereka yang berasal dari lintas industri juga bisa memberi banyak manfaat. Bukan tidak mungkin di kemudian hari mereka membutuhkan jasa Anda.

6. Di mana domisili mereka?
Jika mereka berasal dari negara yang tidak ada hubungannya dengan relasi bisnis Anda, sebaiknya pikir-pikir lagi. Pelajari lagi profil mereka dengan baik.

7. Apakah mereka mendapat endorsements atas keahlian mereka, atau rekomendasi dari koleganya?
Endorsement idealnya adalah dari klien atau rekan kerja yang mengenal hasil kerja Anda. Akan tetapi, belakangan, orang yang tidak dikenal pun mudah sekali memberi endorsement, sehingga fitur ini tidak terlalu bisa dipercaya. Lain halnya dengan fitur rekomendasi, yang untuk menuliskannya membutuhkan alokasi waktu dan usaha lebih.

8. Apakah mereka pernah mempublikasikan tulisan atau mengunggah sesuatu dalam timeline?
Kita bisa mengecek publikasi atau unggahan mereka. Dari gaya tulisan atau materi yang pernah mereka unggah, kita bisa mengetahui opini dan karakter mereka. Kita juga bisa belajar dari mereka.

Ficky Yusrini

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini