Ini Alasan Mengapa Putus Cinta Buat Anda Ingin Potong Rambut

Liputan6.com, Jakarta Rambut dan psikologi memang saling berhubungan erat. Misalnya saat Anda merasa memiliki rambut yang sempurna, mungkin Anda mengharapkan memiliki hari yang baik sepanjang hari. Begitu juga saat Anda sedang memelintir rambut dengan jari sesekali, itu artinya Anda sedang memiliki pesan yang tidak terucap pada orang lain.

Lalu, mengapa Anda memiliki hasrat ingin memotong rambut saat sedang putus cinta? Seperti halnya ungkapan 'buang sial' yang kerap kali selalu menjadi patokan saat sedang putus cinta. Nah, untuk mengetahui hal tersebut, ada alasan mengapa banyak wanita yang memotong pendek rambutnya secara drastis saat sedang putus cinta, seperti yang ditulis dalam situs instyle.com, Sabtu (15/1/2017)

Menurut Dr. Laura Berman, seorang edukator seks dan relationship yang bekerja sama dengan pusat studi Viviscal, ketika Anda merasa buruk merupakan sebuah hal yang wajar melakukan suatu perubahan besar dalam penampilan.

Seperti melakukan diet ketat atau mencoba lipstik dengan warna yang lebih berani. Hal-hal tersebut dilakukan untuk membuat Anda merasa lebih baik secara psikologis.

Sama halnya dengan kebiasaan memotong rambut ketika putus cinta. Saat seseorang mengalami patah hati, tentunya ia merasa bahwa beban hidupnya semakin bertambah. Dengan memotong rambut secara drastis justru akan membuat beban hidup terasa lebih ringan serta lebih bebas.

Selain itu, mengubah warna rambut pun menjadi suatu hal yang dapat membuat seorang wanita merasa lebih tenang, ringan dan lebih berenergi. Namun, jangan langsung membuat perubahan drastis jika Anda tak ingin menyesal di kemudian hari. Cukup potong rambut Anda dengan model bob dan pilih warna rambut yang tidak terlalu ekstrem.