Sukses

Ingin Langsing? Coba Minum Minuman Diet Berikut Ini

Miliki tubuh langsing dengan minuman diet. Simak ulasannya berikut ini.

Liputan6.com, Jakarta Pernah menemukan minuman kemasan berlabel rendah gula? Konon, minuman semacam ini selain diklaim cocok untuk dikonsumsi oleh mereka yang sedang diet, bermanfaat menurunkan berat badan, juga dianggap menyehatkan.

Namun demikian, baru-baru ini, The Telegraph mengangkat kontroversi tentang tidak adanya kaitan antara minuman diet dengan turunnya berat badan.

Betul bahwa pemanis dalam minuman diet memiliki kandungan kalori yang lebih rendah ketimbang minuman kemasan yang mengandung gula tinggi. Akan tetapi, peneliti berpendapat tetap saja minuman mendapatkan zat pemanis.

Rasa manis itu (walau sedikit) tetap memancing saraf yang menerima rasa manis di otak, yang membuat orang kemudian menjadi ingin terus makan.

Ditambah lagi, kesan diet yang disematkan pada minuman tersebut membuat orang beranggapan bahwa produk tersebut adalah produk yang menyehatkan, sehingga orang cenderung berlebihan dalam mengonsumsinya.

Para ahli berpendapat minuman dengan pemanis buatan sebaiknya tidak diberi label minuman sehat. Menurut Prof Christopher Millett dari Imperial College, ada persepsi salah yang dipengaruhi oleh marketing bahwa minuman diet tidak mengandung gula dan karenanya pasti lebih sehat dan bisa menurunkan berat badan.

"Bagaimanapun juga, kami tidak menemukan bukti yang mendukung pendapat ini. Nyatanya, keberadaan pemanis buatan malah menjadi masalah baru dalam kampanye mengatasi obesitas secara global."

Di sisi lain, British Soft Drinks Association (BSDA) mengatakan, menyalahkan minuman kemasan dengan label rendah gula tidaklah tepat sebab minuman tersebut walau bagaimana pun membantu orang yang ingin mengurangi kalori.

Seperti yang dikatakan Gavin Partington dari BSDA, “Ketika suatu produk diciptakan untuk membantu orang yang ingin mengurangi asupan kalori, harus dilarang, itu bukanlah langkah yang tepat. Faktanya, yang menggembirakan, industri soft drink di Inggris dengan kandungan gula, jumlahnya sudah makin menurun setiap tahunnya. Angkanya, hingga lebih dari 17 persen, sejak tahun 2012,” tuturnya.

Profesor Susan Jebb, pakar masalah diet dan kesehatan masyarakat University of Oxford, mengatakan gula adalah faktor terbesar yang menyebabkan obesitas, diabetes tipe 2, serta kerusakan gigi.

Ia menambahkan, beralih ke minuman dengan gula buatan adalah langkah yang tepat, terutama jika tujuannya untuk mengurangi asupan kalori. “Bagi yang terbiasa minum air putih, tentu itu sudah tidak perlu dipertanyakan lagi. Air putih adalah pilihan terbaik bagi kesehatan, dan bagi lingkungan. Akan tetapi, bagi mereka yang terbiasa dengan minuman kemasan manis, akan susah untuk berubah,” ujarnya. itulah kenapa, pilihannya adalah dengan minuman diet ini.

Ficky Yusrini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini