Sukses

Pyramiden, Kota Hantu yang Menjadi Mesin Waktu di Kutub Utara

Liputan6.com, Jakarta Anda pernah membayangkan sebuah kota masih bertahan setelah ditinggalkan oleh para penghuninya? Inilah Kota Pyramiden yang terletak di sebuah pulau di dekat kutub utara di Norwegia. Kosong selama 10 tahun, kota mati ini ternyata tetap menggeliat meski tanpa penghuni setelah dijadikan tempat wisata. Seperti yang dirilis oleh Allday.com, Rabu (Selasa/10/2016).

Berdiri tahun 1927, kota mati ini baru diisi oleh penduduk tahun 1932 (foto : allday.com)

Digunakan sebagai lokasi penambangan oleh Arktigukol Trust perusahaan tambang Rusia, kota mati ini dibangun pada tahun 1927 setelah sebelumnya ditemukan oleh Swedia tahun 1910. Namun setelah enam tahun pembangunan, kota ini belum memiliki penghuni hingga tahun 1936 dimana para pegawai baru tiba dan melaksanakan operasi penambangan batu bara.

Pada masa jayanya, Pyramiden dihuni hingga 1200 orang meski hanya berjarak 800 mil dari Kutub Utara. Pyramiden sendiri dilengkapi oleh pusat olahraga, sekolah, dan taman bermain. Bahkan pada zaman dahulu, kota memiliki ini mulai dari kolam renang dalam ruangan hingga pusat budaya. Namun tahun 1998, semua kejayaan ini harus ditinggalkan dan semua gedungnya dibiarkan begitu saja.

Penduduk meninggalkan kota mati ini tergesa-gesa, bahkan barang-barang ditinggalkan begitu saja (foto : allday.com)

Hingga saat ini, kejatuhan Pyramiden masih menjadi misteri, karena banyak barang-barang perabotan dibiarkan begitu saja, tanpa dibawa pulang. Hal ini menunjukkan indikasi penduduk melakukan pengungsian dengan cepat dan tidak akan kembali ke kota ini.

Kota mati ini memiliki banyak fasilitas, hingga kolam renang dalam ruangan yang luas (foto : allday.com)

Akhirnya, kota ini membeku dalam mesin waktu, meninggalkan seluruh gedung dalam keadaan baik karena dinginnya suhu di Pyramiden. Hal inilah yang membuat Arktigukol Trust akhirnya membuat kota ini menjadi destinasi wisata dengan membangun hotel, memperbaiki sistem kelistrikan, dan menjamin semua wisatawan aman dalam perjalanan. Meski pada akhirnya kota mati di dekat Kutub Utara ini tidak akan seperti dahulu, tetap saja banyak sejarah yang terukir di utara bumi ini sehingga layak dikunjungi wisatawan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini