Seniman Urban Jakarta Unjuk Gigi di Festival Off Da Wall

Liputan6.com, Jakarta Beberapa tahun belakangan, seni rupa di Indonesia tengah memasuki fase perkembangan. Hal tersebut terlihat dari tumbuhnya berbagai komunitas seniman muda yang lebih berani mengeksplorasi bakat dan kemampuannya dalam seni rupa kontemporer.

Berlandaskan hal itu, sebanyak 28 seniman urban amatir dan profesional dipilih Yellow Hotel Harmoni, untuk ambil bagian dalam kompetisi festival urban Off Da Wall yang digelar untuk pertama kali di Indonesia.

Irene Janti, Chief Brands and Marketing Officer Tauzia Hotel Management, menurut informasi yang diterima Liputan6.com, Selasa (8/11/2016) mengatakan, “Kami merasa sekarang merupakan saat yang terbaik untuk unjuk gigi sebagai hotel yang peduli dan mendukung jenis seni semacam ini. Yello Hotel secara konsep juga hendak menghadirkan aspek kreatif yang belum pernah dihadirkan oleh hotel dari segmen ekonomis. Dengan penekanan akan seni urban, kami memposisikan diri sebagai ruang kreatif itu sendiri.”

Lebih jauh dirinya menegaskan, gelaran kompetisi ini juga merupakan upaya mempromosikan street art sebagai bentuk seni yang terbuka bagi publik Indonesia, melindungi hak berekspresi dan berkreativitas, membantu menemukan bakat terpendam, serta memfasilitasi perkembangan karier para seniman. Hal ini akan mengubah paradigma masyarakat tentang street art, sebagai bentuk kesenian yang positif.

Selain kompetisi, gelaran ini juga memiliki berbagai tenant bazaar yang menawarkan menu makanan, lini fashion hingga artis tato.

“Bazaar dibuka mulai pukul 10 pagi bersamaan dengan kompetisi grafiti. Untuk menghibur para tamu, kami juga menyediakan pertunjukan musik dari Jakarta BeatBox, Scaller, Animal Pop Family, DJ Novi, Sweaters & Vira Talisa,” kata Narantara Sitepu, Yello Brand Manager, tauzia Hotel Management.

Tak ketinggalan, gelaran tersebut juga dihadiri perwakilan dari Tauzia Hotel Management, Agung Sedayu Group, selaku pemilik hotel dan Hotel Manager untuk meresmikan berdirinya Yello Hotel Harmoni.