Sukses

Ini Panduan Tepat Kenalkan Gawai kepada Anak

Orangtua memegang peran penting untuk mengatur pengenalan gawai kepada anak-anak.

Liputan6.com, Jakarta Hidup di zaman digital, membuat anak-anak lebih dini mengenali gadget atau gawai. Di satu sisi, anak-anak pun menjadi lebih akrab dengan teknologi, tetapi di sisi lain, ada dampak negatif apabila anak sudah kecanduan gawai.

Tumbuh kembang yang melambat adalah contoh nyata dampak negatif dari penggunaan gawai oleh anak-anak. Karena itu orangtua memegang peran penting untuk mengatur pengenalan gawai kepada anak-anak.

Psikolog anak-anak dan keluarga Alia Mufida mengatakan, tantangan menghadapi era digital pun bukan hanya milik anak, tetapi juga orangtua. Sebab, orangtua lah yang bertanggung jawab dalam mengenalkan hal-hal yang berbau digital.

“Waktu memperkenalkan gawai kepada anak disarankan tidak terlalu dini. Meskipun para ahli menyarankan waktu yang berbeda-beda, tetapi memang direkomendasikan usia 18 bulan ke bawah tidak diberikan sama sekali,” ucap Fida, di sebuah talkshow pada Sabtu (6/11/2016) di Jakarta.

Fida menjelaskan, anak-anak di bawah usia 18 bulan belum membutuhkan gawai, mereka lebih membutuhkan hal-hal yang mampu merangsang sensori. Sementara gawai hanya dapat merangsang visual dan auditori saja.

“Anak-anak membutuhkan rangsangan fisik, semua inderanya perlu dirangsang, seperti sentuhan, otot-otot mereka juga harus bergerak,” kata alumnus pascasarjana dari Universitas Indonesia ini.

Setelah lewat dari usia 18 bulan, anak sudah boleh diperkenalkan dengan gawai, tetapi dengan pendampingan hingga usia 2 tahun. Selanjutnya, anak bisa menggunakannya sendiri tetapi dengan pengawasan dan durasinya maksimal 1 jam dalam sehari.

Ibrahim Arif, Vice President of Engineering Bukalapak, mengatakan, orangtua dapat melakukan pengawasan terhadap konten yang dilihat anak melalui pengaturan di gawai. Sebelumnya, orangtua dapat mengatur konten terlebih dulu sebelum memberikan gawai kepada anak.

“Bisa dilakukan dengan opsi parental control yang ada di OS (operating system) di Android atau iOS,” kata Ibrahim.

Misalnya untuk memilih app yang bisa dipasang anak, orangtua harus paham usia aman app tersebut dimainkan. Biasanya, ada kode sebelum app diunduh, usia minimum yang aman memainkan app tersebut. Orangtua dapat memanfaatkannya untuk menentukan app apa saja yang bisa dimainkan anaknya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini