Sukses

6 Hal Wajib Tahu agar Anda Tidak Menikah dengan Orang yang Salah

Baca ini sebelum Anda menetapkan hati untuk menjalani jenjang yang lebih serius.

Liputan6.com, Jakarta Menemukan jodoh memang bukan hal yang mudah. Flirting, berkencan, kemudian menikah dan hidup bersama terdengar simpel bukan? Jangan salah, ada banyak hal yang bisa membuat Anda terlena sehingga terjebak pada orang yang tidak tepat.

Seorang psikolog bernama Martin Goodyer adalah pengarang buku bertajuk WTF Just Happened?, sebuah buku yang penting dibaca bagi orang-orang yang sedang menjalani hubungan cinta serius. Dilansir dari Askmen.com pada Selasa (1/11/2016), berikut 7 hal yang wajib Anda lakukan sebelum memutuskan untuk menikahi seseorang yang Anda anggap jodoh Anda.

Jangan takut bicara saat ada keraguan

"Apa maksud kamu?" adalah 3 kata yang paling sering terdengar dalam sebuah pertengkaran. Namun, jika dijawab dengan tepat, maka dapat mengurangi kesalahpahaman. Baik pria maupun wanita memiliki karakteristik dasar manusia yang sama; salah satunya adalah kecenderungan untuk membuat asumsi, dan yang lain adalah hanya dapat mendengarkan satu percakapan pada suatu waktu. Ketika digabungkan, kekacauan akan terjadi! Pasangan Anda terus-menerus memproses dan membuat asumsi tentang apa yang Anda katakan dan lakukan, serta memiliki percakapan di dalam kepala mereka sendiri tentang apa yang Anda katakan. Hal ini menyebabkan mereka kehilangan makna sesungguhnya dari apa pun yang Anda katakan, bahwa menciptakan makna baru yang sama sekali berbeda dari maksud Anda. Daripada berasumsi dan hanya membayangkan, lebih Anda bertanya secara langsung. Yang terburuk yang bisa terjadi adalah menemukan bahwa pasangan Anda saat ini bukan orang yang tepat untuk Anda, tapi bukankah lebih baik untuk mengetahui lebih awal daripada kemudian?

Fase 'bulan madu' tak akan berlangsung selamanya

Di awal hubungan cinta, pria memiliki dorongan hormon estrogen yang biasanya dimiliki wanita yang membuatnya lebih perhatian dan lembut dari biasanya. Namun, sisi tersebut dari pria tidak akan bertahan selamanya. Di waktu yang sama, wanita juga akan didorong oleh hormon testosteron yang biasanya dimiliki oleh pria, dan bersikap lebih lincah dari biasanya. Sayangnya, sisi tersebut juga tidak akan bertahan. Saat semua reaksi cinta tersebut hilang perlahan-lahan, baik pria maupun wanita akan merasa bahwa pasangannya berubah. Faktanya memang demikian. Mereka akan kembali ke pribadi sebelumnya tanpa reaksi biologis yang muncul di awal hubungan cinta. Hal ini natural dan normal, jadi Anda harus mempersiapkan diri untuk mengenal sifat pasangan yang sesungguhnya.

Anda harus bersikap jujur tentang hal-hal yang mengganggu Anda

Sebagian besar orang kesulitan untuk benar-benar mengatakan apa yang mereka inginkan dari pasangan. Mungkin Anda bisa jujur tentang pilihan makanan di restoran atau destinasi liburan yang Anda inginkan, namun dalam hal hubungan cinta, tak banyak yang benar-benar bisa berkata jelas dan jujur. Coba tanyakan secara kasual tentang apa yang pasangan Anda inginkan dari hubungan Anda dan lihat reaksinya. Jangan takut jika ia bersikap defensif, menjawab dengan bertele-tele, balik bertanya, atau mengalihkan pertanyaan. Di kesempatan lain, jika Anda bertanya tentang apa yang mengganggunya, ia akan menjawab dengan lebih mudah. Ya, memang lebih mudah mengatakan apa yang tidak kita inginkan daripada apa yang kita inginkan.

Lebih mudah untuk mengatakan apa yang mengganggu Anda karena sifatnya lebih nyata daripada bayangan tentang hubungan yang ideal karena Anda belum pernah benar-benar mengalaminya. Saat ditanyakan, wajar saja jika pasangan juga menanyakan hal yang sama kepada Anda. Namun jika ia tidak melakukannya, Anda boleh merasa terganggu. Jika pasangan melakukan hal yang berlawanan dengan yang Anda inginkan dari hubungan Anda, Anda punya pilihan untuk bertahan dan diam atau mengakhirinya.

Nyatakan dengan jelas tentang kehidupan seperti apa yang Anda inginkan

Lokasi tempat tinggal, satu anak atau banyak anak, karier, gaya hidup, pilihannya begitu banyak. Semua adalah isu penting yang wajib dibicarakan namun lebih sering dihindari sampai benar-benar harus membuat pilihan. Keputusannya tidak harus tentang hal-hal yang besar saja. Berapa kali Anda harus mandi dalam sehari? Anjing, kucing, atau tanpa peliharaan? Makan di depan televisi atau di meja makan? Hal-hal kecil juga jadi penting jika hal tersebut membuat jarak antara Anda dan pasangan. Semua hubungan akan memiliki masalah, namun jangan sampai hal kecil mengganjal Anda dan berubah menjadi masalah besar. Ada banyak hal yang harus Anda ketahui tentang pasangan maupun masa depan, jadi mulailah bertanya.  

Jangan melakukan sesuatu tanpa persetujuan pasangan

Akan selalu ada saat-saat ketika salah satu dari Anda harus membuat keputusan atas nama Anda berdua, tetapi jadikan momen itu sebagai pengecualian daripada aturan. Jika Anda berpikir bahwa Anda berbicara mewakili pasangan tanpa persetujuannya dapat merusak sebuah hubungan.

Alasannya adalah bahwa Anda membawa pesan setiap kali Anda melakukannya; pesan tentang siapa yang benar-benar bertanggung jawab atas hubungan, pesan tentang berapa banyak Anda menghargai pendapat satu sama lain, pesan tentang siapa yang menjadi prioritas, pesan tentang kepercayaan, dan pesan tentang apa artinya bagi Anda saat berada dalam hubungan yang penuh kasih sayang. Namun tanpa persetujuan pasangan, pesan apa pun yang Anda sampaikan adalah salah.

Jangan merasa Anda akan dimaafkan oleh pasangan. Saat seseorang mengalami kenyataan bahwa pasangannya membuat keputusan tanpa persetujuannya, mereka akan lebih mudah untuk melupakan hal tersebut daripada benar-benar menghadapi situasinya. Anda belum tentu benar-benar dimaafkan dan hanya menunggu waktu sebelum hubungan Anda berakhir begitu saja. Kecuali Anda menyadari kesalahan Anda dan berbuat sesuatu untuk memperbaikinya.

Tanyakan pada diri sendiri tentang apa yang Anda sukai dari pasangan

Orang sering berbicara tentang pasangan hidup mereka yang menjadi sahabat terbaik mereka. Sebenarnya itu omong kosong, Anda tidak ingin kekasih Anda untuk menjadi teman terbaik Anda. Anda ingin teman terbaik Anda yang sebenarnya untuk menjadi teman terbaik Anda - seseorang yang Anda dapat andalkan, yang tidak memiliki kepentingan pribadi dalam hubungan Anda selain untuk menjadi teman terbaik, dan siapa tahu bahwa Anda akan melakukan hal yang sama untuk mereka. Menjalankan peran sebagai kekasih dan pasangan hidup membutuhkan keseimbangan untuk membuat hubungan Anda bahagia.

Tentu saja, berteman tanpa perasaan cinta akan terasa sulit saat terjadi masalah. Persahabatan terjadi saat ada persamaan nilai dan pandangan hidup, dan hal lain yang membuat dua orang menikmati waktu bersama dan menghargai pendapat satu sama lain. Sahabat bisa bertengkar, boleh tidak menyetujui satu hal, bahkan kadang bisa mempertanyakan persahabatan mereka. Namun jika didasari oleh perasaan yang kuat, masalah kecil tidak akan menghentikan langkah dua orang sebagai sahabat sesungguhnya. Mencintai satu sama lain tidak akan cukup, pastikan bahwa Anda benar-benar menyukai pasangan Anda sebagai sahabat sebelum memasuki jenjang pernikahan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini