Sukses

Menilik Pro dan Kontra Diet Food Combining

Lihat di sini, kelebihan dan kekurangan dari metode food combining.

Liputan6.com, Jakarta Food Combining pertama kali dipopulerkan oleh Dr. William Howard Hay, ahli bedah kenamaan pada tahun 1920-an di Amerika Serikat. Pola makan ini memperhitungkan siklus pencernaan tubuh manusia, yang berlainan intensitasnya pada pagi, siang, dan malam hari. Selain itu, Food Combining juga memperhitungkan sifat asam-basa makanan, sehingga ada kombinasi-kombinasi makanan tertentu yang tidak dianjurkan, karena dianggap menghambat kelancaran kerja pencernaan tubuh.

Salah satu buku panduan Food Combining yang paling popular adalah buku berjudul Fit For Life (1985), yang banyak diikuti praktisi diet Food Combining hingga sekarang. Namun demikian, diet ini menuai pro dan kontra, seperti yang dilansir dari Enlita.com, Minggu (30/10/2016) berikut adalah pro dan kontra diet Food Combining.

Pro

Secara alamiah tubuh mencerna setiap makanan dengan cara yang berbeda dan setiap makanan juga membutuhkan enzim pencernaan yang berbeda pula. Protein, misalnya, memerlukan proses pencernaan yang cukup lama, sekitar 4 jam, sayur-sayuran 2 jam, dan buah-buahan hanya antara 10 dan 45 menit. Menurut teori Food Combining, ada makanan yang boleh dikombinasikan dan dimakan bersama, ada pula yang tidak serasi untuk dikombinasikan. Jika fungsi pencernaan bekerja maksimal, dengan sendirinya penyerapan zat gizi akan berjalan lancar, dan pembuangan racun tubuh pun tidak terhambat. Hasilnya, tubuh akan lebih sehat.

Menurut buku yang ditulis oleh Suzanne Somers, dalam diet Food Combining, makanan yang bagus untuk dikonsumsi adalah makanan yang alami, dan ia menyarankan untuk sebisa mungkin menghindari makanan olahan, pemanis buatan, ataupun makanan yang mengandung bahan kimia.

Kontra

Para ahli nutrisi di Amerika dan Inggris, dua negara yang memiliki basis penelitian ilmiah yang dijadikan patokan oleh negara-negara lain menyatakan bahwa diet Food Combining secara ilmiah tidak masuk akal. Badan manusia (yang normal dan sehat) dirancang untuk dapat mencerna makanan secara bersamaan dan tidak ada alasan fisiologi apa pun yang membuat pencernaan tidak dapat mencerna maupun menyerap protein dan karbohidrat secara bersamaan.

Karbohidrat dan protein dicerna oleh enzim berbeda yang tidak saling memengaruhi satu sama lain dan diserap pada bagian yang berbeda. Selain itu, tidak ada di dunia ini makanan yang murni karbohidrat atau pun murni protein.

Jika dalam diet Food Combining, sarapan yang dianjurkan adalah sarapan buah, menurut mereka yang kontra, sarapan harus mengandung protein, sebab pagi hari kita membutuhkan asupan untuk kebutuhan energi dan kekuatan sepanjang hari.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini