Sukses

Jika Anda Niat Diet dengan Menghindari Nasi, Baca Ini

Kebudayaan telah membuat orang Indonesia lengket dengan nasi.

Liputan6.com, Jakarta Banyak cara diet yang diperkenalkan hingga saat ini, mulai dari diet mayo, diet OCD hingga food combining. Namun, ada orang-orang yang memilih untuk mengurangi berat badan, dengan cara tidak makan nasi sama sekali. Dr. Grace Judio-Kahl, seorang pakar diet dan pengamat gaya hidup, menerangkan bahwa ada dua prioritas untuk tidak memakan nasi, yaitu untuk mengurangi berat badan atau untuk mengganti sumber karbohidrat.

“Jika tujuan menghindari nasi itu untuk diet, maka berat badan bisa naik bisa turun tergantung pengganti karbohidrat yang masuk. Kalau yang masuknya bakwan dan mie, tentu berat badan akan naik,” terang Dr. Grace pada Jakarta Food Editor’s Club Gathering di Crematology, Senopati pada Selasa, 18 Oktober 2016.

Dr. Grace menyatakan bahwa diet menghindari nasi tidak bisa dilakukan dalam waktu panjang, karena menghindari nasi bukan kebiasaan orang Indonesia. Disarankan untuk mengatur pola makan yang baik dengan sumber karbohidrat dengan indeks glikemik (GI) yang rendah.

“Solusi lainnya adalah melakukan terapi kognitif, atau perubahan pola pikir. Jadi makan tidak memakai nasi juga bisa kenyang.” ujar Dr.Grace.

Mencari makanan yang mirip dengan nasi juga menjadi sebuah solusi yang dianjurkan. Makanan yang bisa digunakan sebagai pengganti sumber karbohidrat adalah oat yang bisa dimasak seperti nasi dan didampingi dengan lauk yang mengandung protein serta sayur-sayuran. Pilihan lainnya adalah kentang yang direbus beserta kulitnya dan dikonsumsi dalam keadaan dingin untuk menurunkan nilai indeks glikemiknya. Beberapa daerah juga menggalakkan untuk mengonsumsi singkong dan ubi sebagai pengganti nasi sehari-hari.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.