Sukses

Jogja International Batik Biennale 2016 Surga Koleksi Batik Jawa

Jangan lewatkan Jogja International Batik Biennale 2016 di Jogja Expo Center (JEC) pada 12-16 Oktober 2016.

Liputan6.com, Yogyakarta Untuk Anda penggemar batik, jangan lewatkan Jogja International Batik Biennale 2016 di akhir minggu ini. Sebab acara yang digelar di Jogja Expo Center (JEC) mukai 12-16 Oktober 2016 ini menghadirkan beragam pameran batik menarik. Anda dapet menemukan beragam batik-batik dari berbagai daerah hingga batik kraton. Pada sebuah ruangan sebelah kanan pintu masuk, ada ratusan kain batik yang ditata berjajar dengan berbagai motif berbeda dan pernak-pernik upacara adat.

Afif Syakur Koordinator Fashion dan Pameran Daur Kehidupan mengatakan, batik yang dipamerkan adalah batik yang biasa digunakan warga Solo dan Yogyakarta sejak mulai lahir hingga meninggal. Tercatat ada 150 koleksi batik yang digunakan oleh orang Jawa mulai saat lahir, dewasa, menikah, hamil hingga kembali ke tanah.

"Wahyu temurun itu dari kelahiran tujuh bulan sampai menstruasi pertama laki laki khitan, dia menikah hamil lagi sampai dia meninggal itu adalah batik yang mempunyai tujuan agar perjalanan hidup. Jadi mulia dengan harapan orang yang baik juga," Ujarnya saat ditemui Liputan6, Jumat 14 September 2016.

Afif menuturkan batik "Daur kehidupan" artinya menceritakan tentang siklus hidup manusia di bumi. Menurut Afif nenek moyang saat itu membuat motif batik yang melambangkan dan digunakan dalam setiap tahap siklus kehidupan manusia terutama di masyarakat Jawa. Seperti halnya saat proses kelahiran, batik yang digunakan sebagai alas ibu saat bersalin adalah Kain Batik Kopohan. Lalu Ari-ari bayi yang telah dicuci, sebelum dipendam atau dilarung akan dimasukkan dahulu ke dalam Kendil dan digendong menggunakan kain batik Gendongan. Lalu ada batik untuk kematian dinamakan batik Kawung. Batik ini dimaksudkan "Bali nang alam suwung (hampa)". Artinya alam yang jauh dari hingar-bingar keduniawian. Lalu ada kain Batik Slobog yang berarti agar arwah menuju ke alam keabadian bisa berjalan dengan "Lobok" (longgar) atau tanpa halangan.

"Pada dasarnya masyarakat Yogyakarta dan Solo itu menganggap hidup mulia. Atas dasar itu tercipta satu motif atau design dalam kemuliaan itu dengan unsur-unsur yang membuat pola dengan arti yang bagus," ujarnya.

Afif juga menjelaskan selain itu motif batik juga dapat dilihat pada prosesi ruwatan. Bagi kepercayaan masyarakat Jawa, ruwatan memiliki arti sendiri. Seperti jika hanya mempunyai anak satu atau punya anak dua laklaki atau perempuan semua. Maka ruwatan digunakan dengan kain batik. Menurut Afif hal ini menjadi laku positif yang diterjemahkan dalam simbol simbol di kain itu sendiri.

"Punya anak tiga laki perempuan laki laki tujuanya adalah tidak ada hawa negatif yang masuk dalam keluarga itu disimbolkan dalam batik disini. semuanya adalah harapan. inilah tujuan harapan manusia yang dituangkan dalam batik," ujarnya.

Afif mengatakan budaya jawa memiliki kekayaan tradisi yang harus dijaga. Tradisi itu masih hidup di lingkungan kraton baik di Yogyakarta atau Solo. Kraton memiliki aturan sendiri termasuk menggunakan batik dalam setiap prosesi. Sehingga banyak batik dengan berbagai motif yang digunakan sesuai dengan prosesi yang ada di dalam kraton. Masyarakat dapat melihat semua jenis batik ini di Jogja Internasional Batik Biennale 2016 di Jogja Expo Center mulai 12-16 Oktober 2016.

"Kehidupan kraton sultan pengayom dia harus dekat dengan unsur laut udara sampai gunung, dia melarung menghilangkan hal-hal negatif menjadi sesuatu yang baik. Ada motif-motif tertentu yang tidak lazim dipakai untuk umum dan ini dipakai untuk larung," ujarnya.

Dalam pameran batik di JEC ini ada batik dari Kraton Solo, Mangkunegaran, Karton Yogyakarta dan Pura Pakualaman. Salah satu batik Kraton Yogyakarta adalah batik motif Kampuh Semen Raja. Batik panjang dengan warna emas ini biasa dipakai untuk kegiatan acara acara kebesaran.

(Yanuar H/Fathi Mahmud)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.