Sukses

5 Fakta tentang Kanker Payudara

Simak 5 fakta tentang kanker payudara yang wajib Anda ketahui.

Liputan6.com, Jakarta Satu dari delapan wanita di Amerika Serikat didiagnosa menderita kanker payudara. Itu artinya, dalam satu tahun diperkirakan 300 ribu wanita menderita kanker payudara. Demikian menurut Dr. Jennifer Bau, radiologis dari Guthrie’s Cancer Center, New York, Amerika Serikat.

Oktober adalah bulan penyadaran kanker payudara. Momen ini menjadi momen yang tepat untuk mengingatkan kembali akan perlunya pencegahan kanker payudara sejak dini. Kanker payudara bisa dicegah dengan cara deteksi dini kanker payudara. Cara paling mudah adalah dengan melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI).

"Mereka yang memiliki ibu, kakak atau adik yang didiagnosa kanker payudara memiliki risiko besar dirinya juga menderita kanker payudara. Ada juga faktor gen yang mempengaruhi. Mungkin Anda pernah mendengar tentang brca1 dan brca2, gen kanker yang diturunkan dari keluarga. Tapi, selain itu, bisa juga karena faktor menunda untuk punya anak, wanita yang tidak memiliki anak, ataupun faktor di luar itu bisa menjadi pemicu risiko terkena kanker payudara,” papar Dr. Jennifer.

Penyakit kanker payudara cenderung menjadi penyakit yang mematikan, penyebabnya adalah karena pada pasien jarang sekali ditemukan kanker payudara yang masih dalam stadium awal. Sebab, kanker jenis ini belum memiliki gejala, dan biasanya baru ketahuan lewat check up, seperti USG payudara atau mamogram. Karena tidak adanya gejala awal, sekitar 70 persen kasus kanker payudara yang dilaporkan di Indonesia sudah masuk stadium 3 ke atas. Pasien baru datang saat sudah menemukan benjolan, luka, atau keluar cairan, maupun merasa nyeri.

Berikut adalah 5 fakta tentang kanker payudara, seperti yang dilansir dari MyTwinTiers.com pada Kamis (6/10/2016).

1. Kanker payudara jarang ditemukan pada usia muda. Untuk wanita di bawah usia 35 tahun, lakukan pemeriksaan USG setidaknya satu kali dalam setahun. Sementara itu, wanita berusia 35 tahun ke atas disarankan untuk menambahkan cek mammografi dalam tahapan pemeriksaan.

2. Jika menemukan kelainan pada payudara, jangan takut melakukan biopsi. Anggapan bahwa biopsi dapat membuat sel-sel kanker menyebar adalah anggapan salah. Justru, dengan adanya hasil biopsi, dokter bisa menentukan langkah-langkah pengobatan yang sesuai. Seorang dokter juga tidak bisa memvonis pasiennya terkena kanker tanpa kepastian dari hasil pemeriksaan patologi, dan itu didapat lewat biopsi.

3. Penyebab penyakit kanker hingga saat ini sesungguhnya belum diketahui dengan pasti. Akan tetapi, semua orang mempunyai sel yang sebetulnya berpotensi untuk menjadi sel kanker. Dilihat dari perjalanan hidupnya, kemungkinan seseorang terkena kanker bisa dilihat dari faktor genetik dan gaya hidup. Kasus kanker payudara yang dipengaruhi faktor genetik paling banyak hanya 5 persen, faktor gaya hidup dan lingkungan paling banyak berpengaruh.

4. Angka kasus kanker payudara terbesar di dunia ditemukan di Amerika Serikat dan negara-negara Eropa, yang bisa mencapai 100 kasus per 100 ribu penduduk. Sementara itu, di Asia, angkanya di bawah 50 kasus per 100 ribu penduduk. Angka kasus kanker payudara sendiri paling sedikit ditemukan di Jepang.

5. Pada prinsipnya, kanker payudara sangat terkait dengan masalah hormonal. Dengan demikian, asupan yang kira-kira berpengaruh terhadap hormon, sebaiknya dibatasi konsumsinya. Antara lain, kurangi makanan yang terlalu banyak mengandung lemak, kopi, dan alkohol. Yang terpenting, perbanyak makan serat lewat buah dan sayur.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.