Sukses

Bukan Penampilan, Ini yang Paling Penting Saat Anda Mencari Jodoh

Ternyata penampilan yang menarik bukan hal yang paling penting saat Anda sedang mencari jodoh.

Liputan6.com, Jakarta Dunia kencan bisa menjadi hal yang berat, terlebih lagi bagi kaum wanita yang dituntut untuk selalu tampil atraktif. Saran seperti 'tunggu 48 jam sebelum membalas pesan' atau 'jangan terlalu mudah mengiyakan ajakan kencan' juga tak memudahkan wanita menjalani dunia kencan.

Seorang psikolog bernama Viren Swarmi yang mempelajari tentang daya tarik baru-baru ini kembali ke dunia kencan setelah putus dengan pasangannya. Ia pun dengan cepat menyadari bahwa laws of attraction tidak berlaku dan sebuah hubungan cinta terlalu rumit untuk memiliki aturan spesifik yang kaku. Walaupun demikian, Viren Swarmi menyadari bahwa ada keahlian tertentu yang dibutuhkan untuk menjalani hubungan cinta yang sukses. Tahukah Anda bahwa penampilan yang atraktif ternyata bukan hal yang terlalu penting?

Dalam buku The Conversation yang ditulisnya, Viren Swarmi menyatakan salah satu aspek dalam hubungan cinta yang sukses adalah lokasi, seperti yang dilansir dari Marieclaire.co.uk pada Sabtu (1/10/2016).

"Salah satu faktor paling kuat yang dapat membuat dua orang bersatu dalam hubungan cinta adalah kedekatan secara fisik," Viren Swarmi menuturkan. "Sebagian besar hubungan cinta tercipta antara dua orang yang hidup dekat satu sama lain. Semakin besar jarak antara dua orang, semakin sedikit kemungkinan dua orang tersebut terlibat dalam sebuah hubungan."

Jadi, jika Anda selama ini mengeluhkan tentang berkencan dengan seseorang yang hidup di kota atau negara lain, mungkin saja Anda tak salah. Kedekatan secara fisik sangat penting karena meningkatkan kesempatan dua orang untuk berinteraksi dan menjadi bagian dari satu unit sosial.

Poin berikut dari Viren Swarmi adalah penampilan. Ya, penampilan sangat menentukan dalam tahap pertemuan, atau saat Anda melihat profil di Tinder, atau melihat seseorang di bar. Namun, faktor lain menjadi lebih penting saat dua orang mulai berinteraksi, yang dapat meningkatkan atau justru mengurangi daya tarik seseorang.

Saat interaksi sosial terjadi, sifat-sifat lain dari seorang individu mulai muncul. Baik pria maupun wanita menganggap sifat baik hati, kehangatan, selera humor dan pengertian sebagai hal yang penting dalam kepribadian seseorang. Dengan kata lain, pria maupun wanita memilih seseorang yang dapat dikategorikan sebagai seseorang yang baik. Bersikap baik bahkan dapat membuat seorang pria atau wanita semakin menarik secara fisik.

Hal ini juga menguatkan pendapat Viren Swarmi bahwa 'cinta itu buta'. Penelitiannya menemukan bahwa orang-orang yang sedang berada dalam hubungan cinta, terutama hubungan yang baru saja terjalin, memandang pasangan mereka lebih atraktif dari yang sebenarnya, sesuatu yang ia sebuah sebagai love is blind bias.

Fakta lain adalah bahwa sikap jual mahal hampir tidak bermanfaat bagi pria atau wanita. Memberikan kesan bahwa Anda tidak menyukai seseorang tidak akan menimbulkan daya tarik, karena berlawanan dengan hukum timbal balik.

Bagaimana dengan pepatah opposites attract atau dua orang yang berlawanan sifat akan saling tertarik satu sama lain? Kenyataan justru sebaliknya. Orang-orang yang memiliki kesamaan justru akan saling tertarik, dan bukan hanya dalam hal usia atau latar belakang sosial. Persamaan pandangan dan nilai-nilai dalam hidup adalah kunci yang paling penting.

Faktor sosiodemografi atau kesamaan nilai, mulai dari selera musik hingga orientasi politik, adalah hal yang sangat penting. Setiap orang memiliki pandangan tertentu tentang dunia, dan saat ada seseorang yang tidak setuju dengan pandangannya, mereka ia akan merasa kurang nyaman. Namun saat ada orang lain yang setuju, bahkan mendukung pandangan mereka, hal ini akan terasa sebagai validasi dan membuatnya ingin terus berhubungan dengan orang tersebut.

Jadi, carilah pasangan yang tidak terlalu jauh, bersikaplah baik, sukai orang yang Anda kencani, dan miliki banyak kesamaan. Mungkin calon jodoh Anda sudah ada di depan mata.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini