Lisa Kristine: Foto Travel Harusnya Bisa Tumbuhkan Rasa Empati

Liputan6.com, Jakarta Berwisata tak selalu mahal. Dengan mengunjungi keindahan pematang sawah di belakang rumah nenek saja, Anda bisa mendapatkan suasana tenang yang tepat untuk melepaskan kepenatan. Hal inilah yang dirasakan fotografer travel Lisa Kristine saat berusaha mengabadikan keindahan pematang sawah lengkap dengan aktivitas agrarisnya.

“Pemandangan di desa selalu membuat saya berpikir untuk memutuskan tinggal di tempat ini saat usia sudah cukup tua,” katanya seperti dilansir dari laman weather, Rabu (24/8/2016).

Sepanjang kariernya sebagai fotografer lanskap, Kristine telah melakukan perjalanan ke 100 negara di enam benua. Bepergian menyusuri desa-desa telah menjadi pekerjaannya, yang akan membuatnya menjadi stres jika meninggalkannya. Bagi Kristine, mengunjungi desa di India dan Nepal menjadi pengalaman yang paling istimewa.

Melalui “Intimate Expanse” sebuah proyek besar yang sedang digarapnya, Kristine ingin menunjukkan hubungan yang erat antara manusia dan tanahnya, dengan mengambil gambar desa-desa di Myanmar, Andes, Gansu, Tanzania, hingga Ekuador. “Saya ingin menunjukkan melalui jepretan foto, bahwa ada hubungan simbiosis antara kita dan planet ini. Hidup bersama tradisi dan menyatu bersama alam,” katanya.

Bagi Kristine, fotografi bukan hanya sekadar karier, tetapi juga media untuk meningkatkan kesadaran mengenai berbagai hal, termasuk isu-isu sosial seperti perbudakan modern dan perdagangan perempuan. Melalui jepretan foto, bahasa visual diharapkan mampu memperluas dialog dan mempertanyakan kembali kemanusiaan kita.

“Anda perlu melihat dan merasakannya. Foto akan mengubah cara pandang yang membuat Anda semakin memiliki rasa empati. Sehingga memungkinkan Anda untuk sadar dan mampu mengubah diri Anda menjadi bagian dari perubahan,” katanya menambahkan.

Berikut hasil jepretan Lisa Kristine sepanjang kariernya sebagai fotografer travel.