Sukses

Pengunggah Kata-Kata Bijak di Medsos Punya IQ Rendah, Benarkah?

Orang yang sering mengunggah kata-kata bijak di media sosial dipercaya memiliki IQ rendah, ini penjelasannya.

Liputan6.com, Jakarta Kita semua punya yang satu teman yang terus-menerus mengunggah kata-kata bijak di media sosial. Wajah Marilyn Monroe dengan kalimat inspirasional di Instagram mereka, atau Shakespeare dengan pepatah bijak di Facebook mereka.

Ya, semua orang pasti paham bahwa beberapa kata-kata bijak atau yang memotivasi keberanian dapat bermanfaat bagi seseorang, dan ketika serangkaian kata-kata bijak bermakna bagi Anda, Anda ingin membagikannya dengan orang lain. Kita tidak bisa selalu menemukan kata yang tepat untuk mengungkapkan apa yang kita rasakan dan merasa lebih lega saat ada orang lain yang menemukan kata-kata tepat untuk merepresentasikan perasaan kita.

Namun jika bicara jujur, saat kata-kata bijak tersebut diunggah setiap hari, meskipun dengan wajah Marilyn Monroe, siapa pun akan merasa terganggu. Yang mengejutkan, penelitian menemukan bahwa orang-orang yang sering mengunggah kata-kata bijak di media sosial kemungkinan memiliki IQ yang lebih rendah dari orang yang tidak mengunggah kata-kata tersebut.

Dari mana informasi ini didapatkan? Gordon Pennycook, seorang ahli psikologi kognitif dari University of Waterloo, Ontario, melakukan sebuah penelitian. Ia meminta sekelompok orang untuk mengevaluasi berbagai kalimat pernyataan. Beberapa pernyataan tersebut tidak terlalu bermakna, seperti "setiap orang memiliki selera musik yang berbeda-beda". Ada pula beberapa kalimat yang memiliki makna lebih dalam, misalnya kalimat bijak dari Deepak Chopra yang berbunyi "alam adalah ekosistem yang mengatur kesadaran diri sendiri", dan istilah-istilah lain yang dapat Anda temukan di dunia maya.

Beberapa orang gagal untuk melihat perbedaan antara kalimat tak bermakna dengan kalimat yang benar-benar bermakna mendalam. Ternyata, mereka yang gagal melihat perbedaan tersebut adalah orang-orang yang paling sering berbagi kata-kata bijak di dunia maya.

Gordon Pennycock yang memimpin studi tersebut, memiliki pendapat yang cukup tajam dari penemuan ini. Menurut Gordon, orang-orang yang terlalu mudah menerima kalimat penuh motivasi atau kata-kata bijak adalah orang yang kurang reflektif, berkemampuan rendah dalam hal kognitif seperti berhitung, kemampuan verbal dan kecerdasan. Tak hanya itu, mereka dipercaya lebih mudah merasa bingung dalam hal filosofis dan ide konspirasi, serta cenderung memegang keyakinan agama dan paranormal, dan cenderung lebih mendukung pengobatan alternatif.

Jadi, demikianlah. Orang-orang yang terlalu sering mengunggah foto-foto dengan kata-kata bijak di media sosial mungkin tidak secerdas yang Anda pikirkan. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.