Sukses

Karang Layar dan Berburu Gua di Pantai Sawarna

Uniknya, Pantai Sawarna tidak hanya menyajikan pesona pantai saja. Ada 4 gua tersembunyi di balik karang yang menjulang tinggi.

Liputan6.com, Jakarta - Sepasang batu karang itu berdiri kokoh menyerupai layar kapal terkembang menghadap laut Samudera Hindia. Di pucuk karang, pepohonan dan rumput hijau melambai-lambai diembus angin laut seolah memanggil para pengunjung untuk mendekat.

Sementara kaki karang ditutupi air laut nan jernih. Terlihat dengan jelas aneka hewan laut berkeliaran, bersembunyi di antara karang-karang pipih, menghindari kaki para pengunjung.   

Meski tinggi menjulang, sepasang batu karang ini menyisakan lekuk-lekuk di bawahnya, yang bila air laut surut, bisa diduduki sekadar untuk berlindung dari terik matahari. Sambil menatap air laut jernih dengan aneka binatang laut yang berkeliaran, dari lekuk sepasang karang ini kita bisa mendengar deburan ombak Laut Jawa yang terempas di batu karang.

Dua batu karang ini berada tak jauh dari bibir Pantai Tanjung Layar. Di depannya berderet karang-karang yang lebih rendah, yang menjadi pembatas antara laut dan bibir pantai.

Batu karang menyerupai layardi Pantai Tanjung Layar, Sawarna,Banten. (Liputan6.com/Sunariyah)

Laut Selatan Jawa memang terkenal dengan ombaknya yang besar dan arus yang kuat. Namun gugusan karang yang tampak seperti pagar di lautan ini menjadi pemecah ombak alami, sehingga ombak tak sampai menerjang karang layar dan bibir pantai.

Keberadaan sepasang karang berbentuk layar membuat pantai ini disebut Pantai Tanjung Layar. Pantai ini merupakan salah satu dari deretan pantai di Desa Sawarna, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Jaraknya sekitar 150 Km dari Rangkasbitung, tak jauh dari Ibu Kota Jakarta.

Karena letaknya di Desa Sawarna, pantai berpasir putih ini dikenal juga dengan sebutan Pantai Sawarna.

Di pantai ini, pengunjung tidak hanya dimanjakan oleh pemandangan laut biru dengan ombak tinggi yang beradu mengempas batu karang. Di salah satu sisi, kita juga bisa menikmati hamparan pasir putih yang tersapu air laut.

Dari ketinggian, hamparan pasir putih ini tampak seperti permadani halus menutup bibir pantai yang berbentuk bulan sabit.

Bagi penyuka surfing, Pantai Sawarna menjadi pilihan tepat. Ombak yang besar dengan pantai yang luas menjadi tantangan menarik untuk ditaklukkan.  

Menembus Empat Gua

Gua Harta Karun di Pantai Sawarna, Banten. (Liputan6.com/Sunariyah)

Uniknya, Pantai Sawarna tidak hanya menyajikan pesona pantai saja. Tak jauh dari bibir pantai, menjulang gugusan bukit karang yang ditutup pepohonan hijau. Di gugusan karang ini terdapat sejumlah gua yang menyimpan misteri sekaligus menjadi saksi derasnya ombak laut Selatan Jawa.

Total ada empat gua yang berhasil kami jumpai saat menelusuri gugusan karang Pantai Sawarna beberapa bulan lalu. Saat mulai memasuki kawasan pantai, kami bertemu Gua Harta Karun dan Gua Kanekes.

Letak dua gua ini berdekatan. Meski demikian, dua gua ini masing-masing memiliki bentuk berbeda.

Berjalan beberapa meter dengan posisi naik sedikit ke atas karang terdapat Gua Seribu Candi. Disebut seribu candi karena gua ini mempunyai banyak stalaktit menyerupai candi yang menggantung memenuhi ruang gua. Gua ini tidak terlalu dalam dan keseluruhan isinya hampir bisa dilihat dari luar.   

Gua Seribu Candi di Pantai Sawarna, Banten. (Liputan6.com/Sunariyah)

Satu gua yang berada di sisi paling ujung bukit adalah Gua Langir. Di gua ini banyak pengunjung yang masuk ke dalam menelusuri ruang gua dengan lampu  telepon genggam atau senter. Bila tak punya nyali, pengunjung bisa menyewa jasa guide penduduk setempat, yang banyak menawarkan jasa mereka.

Meski letaknya tak jauh dari Ibu Kota, pesona Pantai Sawarna tak kalah dengan pantai-pantai indah yang ada di luar Jawa.

Hampir sepanjang perjalanan menuju Pantai Sawarna, kita dimanjakan pemandangan indah yang tak ada henti-hentinya. Rerimbunan pohon hijau dengan udara bersih dan sejuk, mengapit jalanan beraspal yang mengantar pengunjung hingga ke deretan pantai yang sudah menunggu.

Perjalanan ke pantai juga sangat aman. Ini kami buktikan saat memilih berangkat pukul 00.00 WIB dari sebuah desa di Lebak bernama Malingping. Sepanjang perjalanan dinihari itu, kami hanya melihat bayangan pepohonan di kiri kanan jalan dan suara debur ombak tatkala kendaraan menyusuri pinggiran pantai di Desa Bayah. Tidak ada gangguan apa pun.

Saat bingung harus memilih jalan mana saat bertemu jalan bercabang, kami dengan mudah bertanya ke penduduk setempat yang dengan ramah memberitahu.

Pantai Karang Taraje

Pantai Karang taraje di Desa Sawarna, Banten. (Liputan6.com/Sunariyah)

Kami memang sengaja melakukan perjalanan malam hari dengan harapan tiba di pantai pagi hari. Perhitungan kami tak terlalu meleset. Saat Subuh tiba kami disuguhkan pemandangan alam luar biasa. Semburat fajar menyembul di antara bayangan daun pohon kelapa. Semakin lama semakin terang, dan sampailah kami di sebuah pantai bernama Karang Taraje.

Dalam bahasa Sunda, Taraje berarti 'tangga'. Pantai yang berada dalam kawasan Desa Sawarna ini memang dipenuhi karang. Salah satunya karang yang membentuk anak tangga. Dari susunan karang paling atas, kita bisa leluasa menatap luasnya laut Jawa Selatan dengan ombak besar yang saling berkejaran.

Melanjutkan perjalanan, di salah satu titik, kita akan bertemu sebuah tikungan menurun menuju Pantai Sawarna. Sambil beristirahat di ketinggian ini, kita bisa menyaksikan pemandangan Pantai Sawarna yang sangat mempesona. Hamparan pasir putih, ombak yang beradu silih berganti, menyapu bibir pantai yang luas melengkung menyerupai teluk.

Gugusan bukti menjulang tinggi di Pantai Sawarna. (Liputan6.com/Sunariyah)

Tiba di Pantai Sawarna, kita akan menemui jembatan gantung, kebun jagung, yang mengantarkan pengunjung ke Pantai Tanjung Layar.

Walau berada di tempat terpencil, jangan khawatir dengan makanan dan penginapan. Di kawasan pantai banyak warung-warung dan tempat penginapan. Semuanya masih bercita rasa tradisional.

Pesona bahari yang berpadu dengan indahnya alam pegunungan, tidak hanya dijumpai di kawasan Pantai Sawarna. Bahkan sepanjang perjalanan pulang, dengan melewati jalur Pelabuhan Ratu, bertubi-tubi kita disuguhkan pemandangan cantik berupa bukit, teluk, lembah, dan aktivitas nelayan di pesisir Pelabuhan Ratu.

Dengan dana dan waktu yang tidak harus banyak, Pantai Sawarna menjadi surga tersembunyi yang harus dikunjungi oleh siapa pun. Termasuk warga Ibu Kota yang selalu disibukkan oleh kerja.   

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini