Sukses

Bupati Badung Janjikan Legian Beach Festival yang Berbeda

Liputan6.com, Jakarta Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara, Ethy Reko Astuti bersama Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta baru saja meluncurkan secara resmi Legian Beach Festival ke-9. Gelaran yang dijadwalkan berlangsung pada 26-29 Agustus 2016 menampilkan beragam acara menarik, mulai dari seni pertunjukkan hingga kompetisi internasional untuk mempromosikan pariwisata Pantai Legian.

Dalam peluncuran yang digelar Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata, Rabu malam (27/7/2016), I Nyoman Giri Prasta, Bupati Badung mengatakan, penyelenggaraan Legian Beach Festival mendapat dukungan dari segenap komponen, baik pemerintah, swasta, dan masyarakat setempat dengan menampilkan semua kemolekan Pantai Legian.
“Kami mengharapkan peran serta dan dukungan semua pihak agar penyelenggaraan LLBF dapat berjalan lancar dan sukses,” kata I Nyoman Giri Prasta.

Senada dengan itu, Esthy dalam sambutannya mengungkapkan, Bali yang merupakan pintu masuk utama wisman ke Indonesia dengan kontribusi mencapai 50 persen dari total kunjungan wisman, harus terus meningkatkan kualitas berbagai destinasi wisatanya.
“Sebagai destinasi kelas dunia, Bali memiliki segalanya, mulai dari potensi budaya, alam, dan buatan. Potensi Badung sendiri luar biasa. Badung komplit produk wisatanya” ungkap Esthy.

Legian Festival Beach sendiri akan menampilkan ratusan stand, yang menyajikan berbagai produk wisata Badung, mulai dari kuliner, kerajinan, tekstil, hingga hotel. Yang menarik, festival ini juga akan menampilkan pertunjukan bartender terbanyak di pantai untuk memecahkan rekor MURI. Tak hanya itu, kegiatan bersih-bersih pantai dan menanam terumbu karang juga dilakukan untuk pelestarian.

Selain Legian Beach Festival, pada 29 Juli hingga 1 Agustus, Badung juga akan menyelenggarakan Festival Budaya Pertanian. Acara yang akan berlangsung di areal Jembatan Tukad Bangkung, Desa Plaga, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung ini merupakan upaya masyarakat setempat untuk melestarikan budaya agraris masyarakat Badung, selain juga sebagai upaya menggabungkan pertanian dengan pariwisata, sehingga Badung tidak hanya dikenal sebagai kawasan destinasi wisata alam tetap juga menjadi lumbung dari hasil pertanian.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini