Sukses

Mengenal Kota Tua, dari Arsitektur Hingga Pariwisata

Pameran bertajuk Kota Tua Rumah Kita digelar untuk memperkenalkan banyak kegiatan menarik yang ada di kawasan Kota Tua Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta Unesco bekerjasama dengan Pusat Dokumentasi Arsitektur membuat pameran bertajuk Kota Tua Rumah Kita Our Common Ground. Pameran yang berisi ilmu pengetahuan tentang seluk-beluk kota tua, mulai dari arsitektur bangunannya hingga kehidupan masyarakatnya ini dibuka mulai 23 Juni hingga 31 Juli 2016 di Historia Food and Bar, kawasan Kota Tua Jakarta.

Ria Febrianti, salah seorang dari Pusat Dokumentasi Arsitektur kepada Liputan6.com, Sabtu (24/6/2016) mengatakan, pameran tersebut merupakan upaya dari Unesco dan beberapa stakeholder terkait untuk membantu melestarikan dan mengembangkan kota tua Jakarta sebagai salah satu dari 27 kota tua di Indonesia.

“Dari 2014 sampai 2016 sebenarnya kita sudah melakukan beberapa kegiatan, ada pelatihan menangani bangunan cagar budaya, membuat information kits, berupa petunjuk praktis bagaimana merawat bangunan cagar budaya, hingga membuat cultural maping untuk memetakan kehidupan sosial budaya yang memiliki potensi untuk dikembangkan lebih jauh,” kata Febrianti.

Sewa sepeda, salah satu wahana rekreasi yang ditawarkan pariwisata Kota Tua Jakarta.

Tak hanya itu, dari sisi pariwisata, Unesco dan Pusat Dokumentasi Arsitektur yang juga bekerjasama dengan Forum Tata Kelola Pariwisata Kota Tua bentukan Kementerian Pariwisata, membangun jaringan pariwisata kota tua.

Pameran Kota Tua Rumah Kita dibuka mulai 23 Juni hingga 31 Juli 2016, di Historia Food and Bar, kawasan Kota Tua Jakarta.

“Makanya pas kita bikin map, kita juga berkoordinasi dengan beberapa komunitas tentang rute-rute yang menarik menjadi tempat jelajah kota tua. Nah itu yang dari sisi pariwisatanya,” ungkap Febrianti.

Pameran bertajuk Kota Tua Rumah Kita digelar untuk memperkenalkan banyak kegiatan menarik yang ada di kawasan Kota Tua Jakarta.

Ia sendiri mengharapkan, kota tua yang menjadi rumah kita, bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, bukan hanya menjadi tanggung jawab pihak swasta atau siapa pun, tapi tanggung jawab kita semua untuk ikut melestarikan dan mengembangkan dengan cara apa pun.

“Dengan pameran ini, kami mengajak untuk mari kita bersama-sama melestarikan kota tua,” katanya.

**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.