Sukses

Pariwisata Berbasis Desa Mulai Dilirik Para Pelaku Wisata

Wisata berbasis desa yang ada di beberapa daerah mulai mendapat respon positif dari wisatawan dan penyedia jasa wisata.

Liputan6.com, Jakarta Dibukanya banyak objek wisata berbasis desa mulai dilirik para pelaku wisata, hal tersebut setidaknya diungkapkan Ketua Insan Pariwisata Indonesia (IPI) Jawa Tengah, Agus Dwiyono.

"Objek wisata desa di beberapa wilayah mulai mendapat respon positif dari para pelaku wisata. IPI yang merupakan organisasi para pemandu dan pemilik biro perjalanan wisata pun mulai meliriknya," katanya kepada Antara di Wonosobo, Selasa (31/5/2016).

Menurutnya potensi berbagai destinasi wisata desa bisa menjadi salah satu alternatif bagi para wisatawan. 

Selama ini sebagian besar wisatawan ke Wonosobo masih menjadikan kawasan Dieng sebagai tujuan utama, tetapi dengan hadirnya beberapa objek wisata desa, pihaknya memiliki kesempatan untuk menawarkan desa wisata lain kepada para turis.

Ia berharap pembenahan sarana dan prasarana pendukung di objek wisata desa dilakukan serius sehingga kelak apabila didatangi wisatawan tidak mengecewakan.

Sementara itu, Kepala Kantor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Wonosobo, Agus Purnomo mengakui, ada puluhan objek wisata desa yang didorong untuk berbenah, terutama desa-desa yang memang memiliki potensi wisata unggulan, seperti Erorejo dengan Lubang Sewu, Sendangsari dengan wisata pertanian dan seni budaya, atau Desa Karangsari yang mengunggulkan banyak curug.

Desa Wisata Candran, Kebonagung, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menggelar Festival Memedi Sawah 2015, mulai 30 Oktober hingga

"Bahkan kami mendorong mereka membuat homestay bagi wisatawan," katanya.

Selain untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan, katanya semakin banyaknya objek wisata desa akan mampu memberikan efek positif berupa peningkatan derajat kesejahteraan masyarakatnya.

"Kami akan sangat gembira apabila IPI bersedia turut menyukseskan program wisata berbasis potensi desa, dengan mangajak para wisatawan, baik domestik maupun mancanegara untuk berkunjung," katanya.

Menurut dia banyak objek wisata di desa apabila dikembangkan dan dibenahi mampu tampil menjadi destinasi wisata unggulan seperti halnya kawasan Dieng.

Ia menuturkan pilihan ke objek wisata desa juga sebuah alternatif cerdas, karena selain masih alami, berkunjung ke objek wisata desa juga ramah di kantong karena banyak objek wisata desa yang belum memberlakukan tarif masuk, kecuali biaya untuk parkir kendaraan. (Heru Suyitno)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.