Sukses

3 Hal Menakutkan tentang Mencukur Rambut Kemaluan

Mencukur rambut kemaluan memiliki risiko yang membuat Anda harus berpikir dua kali sebelum melakukannya lagi.

Liputan6.com, Jakarta Sebagian orang mungkin telah akrab dengan kegiatan mencukur rambut kemaluan atau yang dikenal dengan istilah rambut pubis. Namun ternyata kegiatan ini juga memiliki risiko yang membuat Anda harus berpikir dua kali sebelum melakukannya lagi.

Dikutip dari video yang diunggah Thought Cafe dan Asap Science, Senin (21/3/2016), rambut pubis sebenarnya merupakan sisa-sisa dari revolusi manusia. Dulu, manusia memiliki banyak rambut di tubuhnya pada zaman es untuk melindungi tubuhnya dari dingin.

Namun, setelah melewati zaman itu, rambut di tubuh manusia yang tersisa hanyalah di area kepala, wajah, ketiak, dan daerah genital. Ternyara rambut ini memiliki fungsi yang tidak sedikit.

Pertama, rambut akan mencegah keringat terlalu berlebihan karena folikel rambut dapat menahan kelenjar keringat. Selain itu, rambut pada tubuh manusia juga membantu feromon atau hormon yang dapat menarik lawan jenis lebih tercium.

Tak hanya itu, rambut kemaluan juga sebenarnya dapat melindungi organ genital saat berhubungan seksual. Dengan melihat fungsi itu, sebetulnya rambut kemaluan tidak perlu dicukur, bukan? Namun jika masih ada orang yang ingin mencukur rambut kemaluannya, mungkin ia perlu mengetahui risikonya.

1. Gatal, ruam, dan rambut tumbuh ke dalam
Penelitian menunjukkan, 75 persen orang yang mencukur atau mencabut rambut kemaluan mengalami gatal pada organ genital dan 45 persen mengalami ruam. Rambut tumbuh ke dalam juga risiko yang jelas.

2. Dapat menyebarkan penyakit menular seksual
Jika kasus ditemukannya kutu pernah terjadi pada kemaluan yang telah dicabut rambutnya, maka hal itu juga bisa membuat bagian itu infeksi. Faktanya, kulit sekitar organ genitalia rentan terinfeksi bila sudah mengalami iritasi.

3. Cidera organ genitalia
Di Amerika Serikat pernah dilaporkan kasus cidera pada organ genitalia setelah bagian tersebut dicukur. Ini juga merupakan salah satu konsekuensi dari penghilangan rambut di area tersebut.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.