Sukses

Backpacking ke Eropa ala Suluh Pratitasari

Suluh Pratitasari punya cara agar traveling ke Eropa tidak jadi membosankan.

Liputan6.com, Jakarta Suluh Pratitasari atau yang biasa dipanggil Tita, merupakan perempuan Jogja yang membangun usaha open trip ke Eropa sejak 2012 silam. Berbeda dengan agen travel pada umumnya, dalam mengelola bisnis agen travel, Tita selalu memegang teguh prinsip dan nilai yang diyakininya. Peserta yang ikut perjalanannya, tidak akan bosan dan hanya duduk manis menerima jadwal kunjungan wisata, lalu kembali ke rumah tanpa mendapat apapun. Peserta yang ikut perjalanan Tita bebas memilih spot khusus ke tempat wisata yang ada di Eropa.

Di hari pertama misalnya, Tita akan memberi pengarahan bagaimana hidup di negara tertentu, seperti di Paris. Ia akan menjelaskan mulai dari transportasi masa, membaca peta, dan apa saja yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan di negara tujuan. Tita juga selalu memilih hotel di deket stasiun, mengingat di Eropa transportasi massa-nya terkoneksi dengan subway. Sehingga dengan membeli satu tiket, peserta sudah bisa naik kereta, naik bis kota, dan naik trem.

Bagi Tita, seorang traveler perlu berinteraksi langsung dengan warga dan situasi kota di negara tujuan. Hal inilah yang tidak dimiliki agen travel lain, yang hanya membiarkan para pesertanya duduk manis saja.

"Pada hari pertama kita akan jalan bareng dulu, lalu hari kedua akan punya waktu free time full day seharian, tapi tetap bisa konsultasi dengan saya. Pagi hari kita sarapan, lalu kita briefing, masing-masing punya keinginan apa, mau pergi kemana, bisa konsultasi nanti saya infokan. Kalo Eiffel kita berangkat bareng tapi kalo ada yang suka pasar, museum, atau hobi shopping, nanti saya akan mengajari mereka cara menuju ke tempat itu, sehingga mereka enjoy sesuai pilihannya tanpa diburu waktu,' ujarnya kepada Liputan6.com, Rabu (16/3/2016).

Foto: iStock

Di kantornya 'Mata Tours' yang berlokasi di Langenarjan Kidul 13 A, Panembahan, Kecamatan Kraton, Kota Jogja, dirinya lebih jauh menuturkan, bisnis open trip ini  awalnya merupakan proyek iseng-iseng, mulai dari mengantar 20 peserta ke Eropa tahun 2012. Setelah itu peserta makin bertambah, dan saat ini tiap tahunnya Mata Tours bisa mengaakan 6 kali trip ke Eropa.

"Saya promo Februari, lalu berangkat Mei, jadi Maret April saya tidak bisa berbuat apapun selain memastikan keberangkatan ini. Makanya ini juga harus diseriusin, karena saya sudah tiga bulan meluangkan waktu, awalnya kan ok kita trip bareng itu tinggal jalan bareng ternyata sangat menguras energi, karena semua belum pernah ke Eropa dan sebagian belum pernah ke luar negeri. Untungnya semuanya bisa lolos visa, kita bisa berangkat bareng dari trip pertama," ujar perempuan alumni SMA Stella Duce I ­ Yogyakarta.

Lebih jauh Tita menuturkan, dirinya sempat mendapat penghargaan dari suatu majalah sebagai Women Enterpreneur, atas usahanya membuka jasa open trip yang menginspirasi banyak orang untuk belajar mandiri dan berbaur dengan masyarakat kota di negara tujuan. "Kita tidak memburu destinasi sebanyak-banyaknya, namun sesedikit mungkin, tetapi orang mempunyai waktu untuk meng-eksplore," ujarnya. (Fathi mahmud)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.