Sukses

5 Penyebab Utama Karyawan Meninggalkan Startup Company

Penyebab utama karyawan mengundurkan diri dari perusahaan baru atau start up company.

Liputan6.com, Jakarta Perusahaan baru atau startup company sangat tergantung pada sejumlah sumber daya yang saling berhubungan agar perkembangannya perusahaannya dapat berjalan dengan baik. Dari mulai modal, waktu peluncuran, klien utama, hingga karyawan 

Permasalahan sumber daya manusia atau pegawai, merupakan permasalahan yang cukup rumit. Apabila salah satu dari mereka resign, deadline produksi dan tujuan jangka pendek dari sebuah perusahaan bisa jadi berubah. Yang lebih buruk lagi, perusahaan baru cenderung dihadapkan pada frekuensi keluar masuk karyawan yang cukup besar. Hal ini menyebabkan kondisi perusahaan menjadi semakin rentan.

Untuk mengurangi risiko ini, untuk Anda pemilik startup company harus bekerja keras untuk menurunkan frekuensi keluar masuk karyawan. Untuk itu, para pengusaha baru ini harus memahami mengapa para pegawainya ingin meninggalkan perusahaan. Secara umum, karyawan pada perusahaan baru punya lima alasan kenapa mereka meninggalkan perusahaan seperti dilansir dari inc.com pada hari Kamis (10/3/2016).

1. Penawaran yang lebih baik
Mungkin saja karyawan mencari kesempatan bekerja di tempat lain atau perusahaan kompetitor menawarkan kesempatan karier yang lebih baik. Intinya, mereka mencari pekerjaan yang menawarkan lebih banyak keuntungan, gaji yang lebih baik dan jam kerja yang lebih pendek. Kalau sudah begini, perusahaan tidak bisa menyalahkan para pegawai. Tapi Anda bisa memperbaiki apa yang Anda tawarkan kepada mereka, walaupun Anda tidak punya uang. Tawarkan keuntungan yang tidak terlihat seperti jam kerja yang fleksibel dan lingkungan kerja yang menyenangkan. Tunjukkan kepada mereka kalau perusahaan sangat peduli. 

2. Kurangnya keyakinan
Perusahaan baru biasanya masih rentan, sedangkan kebanyakan karyawan fokus untuk membangun karier dalam jangka panjang. Oleh karena itu, mereka akan pindah ke tempat yang menyediakan kesempatan itu. Kalau Anda merasa usaha yang dikerahkan sebagai pemilik perusahaan startup tidak memiliki potensi jangka panjang, para karyawan akan segera pergi. Untuk mengatasi hal ini, bekerjalah lebih keras supaya potensi perusahaan semakin terlihat. Jangan lupa untuk melibatkan pegawai dalam membangun perusahaan.

3. Kelelahan
Perusahaan baru dihadapkan pada target untuk sukses. Para pendiri, partner dan investor ingin melihat hasil. Kesuksesan sangat berkaitan dengan deadline yang ketat, jam kerja yang panjang dan tentu saja karyawan. Kalau kondisi ini dibiarkan terus menerus, maka para karyawan akan merasa kelelahan. Untuk mengatasinya, lakukan hal-hal untuk mengurangi tekanan. Ajak karyawan untuk beristirahat, pergi berlibur dan tidak bersentuhan dengan pekerjaan sejenak.

4. Perbedaan individu
Saat bekerja di perusahaan baru, pegawai akan dihadapkan dengan sekelompok kecil rekan kerja. Saat harus bekerja sama, hal ini bisa menimbulkan ketidakcocokan satu sama lain. Ketidakcocokan ini akan menimbulkan perasaan tidak nyaman dan tidak ada rasa saling memiliki. Untuk mengatasinya, mulailah dengan membangun budaya baru sejak awal. Tetapkan pencapaian mengenai lingkungan kerja yang diinginkan dan terimalah pegawai yang mampu membantu mewujudkan lingkungan kerja yang nyaman.

5. Masalah pribadi
Masalah pribadi sangat sukar untuk dihindari. Kalau masalah yang dihadapi karyawan cukup besar, maka hal ini bisa mengganggu kinerja dalam bekerja di sebuah perusahaan. Sebagai perusahaan startup mungkin bisa menawarkan fleksibilitas, misalnya jam kerja yang lebih pendek, kesempatan bekerja dari rumah atau masa cuti yang lebih panjang untuk kasus-kasus yang terbilang berat. Hal ini juga akan menunjukkan dukungan yang baik kepada para pegawai dan membuat mereka menjadi lebih setia.

(Vera Ismainy)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini