Sukses

Festival Durian Blok M Square Umumkan Jawara Kontes Durian

Festival Durian Blok M Square masih dibuka sampai besok, Sabtu (3/5/2016) dan mengumumkan pemenang kontes durian

Liputan6.com, Jakarta Musim panen durian di Pulau Jawa yang datang bersamaan di bulan ini menjadi surga bagi para pecinta buah berduri tersebut. Lewat Festival Durian 2016 yang di gelar Blok M Square, Jakarta, 27 Februari - 6 Maret, sekitar 12 ribu buah durian habis tiap harinya.

Terpantau memasuki hari ke-8 penyelenggaraan, pecinta durian masih berjejalan ingin menikmati ragam durian lokal tanah air.

Diah, pihak penyelenggara Festival Durian Blok M Square saat ditemui Liputan6.com, Sabtu (5/3/2016) mengatakan, ada sekitar 10 ribu pengunjung yang datang di tiap harinya, 12 ribu durian yang didatangkan habis bahkan sebelum pukul 5 sore.

"Kalau bicara soal omzet itu rata-rata tiap pedagang bisa ngantongin Rp 30-40 juta. Bahkan ada yang capai Rp 100 juta. Tapi kalo omzet keseluruhan itu tiap harinya bisa Rp 400 juta."

Pihak penyelenggara juga telah memilih durian berkualitas dalam kontes yang diselengarakan. Juara pertama Durian Rouf dari Banjarnegara, juara kedua Durian Gondang dari Jawa Tengah, dan juara ketiga jatuh kepada Durian Pajar, Banten.

Ada berbagai kriteria yang menjadi acuan dewan juri dalam memilih pemenang. Pertama dari kulit, ketebalan kulit mempengaruhi bagus tidaknya buah durian. Durian yang berkulit tipis memang bagus, namun kulit durian yang terlalu tipis juga tidak bagus karena mudah pecah.

Kontes Durian pada Durian Fair 2016 di Jakarta

Selain kulit, durian juga dilihat dari bijinya, dan yang paling utama adalah dagingnya. "Nah dagingnya juga ada kriterianya, daging itu dilihat dari rasanya, ketebalannya, dan warnanya, orang gak suka durian yang rasanya terlalu pahit, " ungkap diah.

Lebih jauh dirinya mengungkapkan, Festival Durian yang diselengarakan ini bukan hanya sekadar jualan, tapi juga menjadi ajang edukasi bagi masyarakat, agar lebih aware dengan buah lokalnya sendiri.

"Ini juga sebenernya kritikan halus kepada pemangku kebijakan untuk lebih mempromosikan buah di wilayahnya. Karena sebenernya kita tahu buah lokal bagus-bagus cuma promosinya saja yang kurang. Padahal dari buah lokal ini kita bisa bangun pariwisatanya jadi lebih baik," ungkap Diah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini