Sukses

Bak Liliput di Lembah Harau, Payakumbuh

Kepungan tebing nan kokoh menjulang dan megah ini membuat siapa pun yang berada di bawahnya merasa seperti liliput

Liputan6.com, Jakarta Saat memasuki kawasan wisata Lembah Harau di Kecamatan Lima Puluh Koto, Payakumbuh Sumatera Barat, Anda akan merasa seperti dibawa ke satu kawasan benteng pertahanan. Tembok tebing kemerahan yang berdiri tegak lurus ini menjulang dengan ketinggian mencapai kurang lebih 200 meter. Tebing-tebing ini saling berhadapan dan mengelilingi lembah sehingga terlihat seperti sebuah benteng.

Kepungan tebing nan kokoh menjulang dan megah ini membuat siapa pun yang berada di bawahnya merasa seperti liliput, kecil.
Dinding tebing yang menyerupai benteng pertahanan ini adalah tebing batu cadas yang terbentuk melalui aktivitas alami yakni proses erosi lapisan permukaan tanah selama jutaan tahun serta pertemuan Lempeng Austronesia dengan Lempeng Eurasia yang saling mendesak. Bahkan menurut penelitian, bebatuan di Lembah Harau ini telah berusia 30-40 juta tahun.

Selama berada di Lembah Harau, Anda akan disuguhi beberapa bagian tebing yang hijau oleh aneka jenis tanaman tropis yang tumbuh subur di atasnya. Namun beberapa bagian dinding tebing terlihat kemerahan seperti sengaja dikikis dan disiram cairan hitam seperti oli dari atas permukaan tebing.

Selain pemandangan tembok tebing yang kokoh, pengunjung juga dapat menyaksikan keindahan hamparan sawah yang luas tergelar tepat dibawah kaki tebing. Hamparan sawah yang berlapis lapis, tak hanya hijau, terlihat tanaman padi yang menguning dan siap untuk dipanen. Sungguh perpaduan yang indah.

Dinding tebing menukik ke angkasa serta hamparan sawah tampak seperti karpet hijau kuning yang digelar di kaki tebing pun mampu menarik wisatasan baik lokal maupun mancanegara. Tak heran bila kawasan yang telah ditetapkan pemerintah sebagai cagar alam dan marga satwa ini menjadi salah satu destinasi wisata andalan Sumatra Barat.

Air Terjun dan Panjat Tebing
Kemegahan cagar alam Lembah Harau tak sampai di sini, masih ada kemegahan lainnya yang akan membuat takjub pengunjungnya. Beberapa air terjun juga ada di lembah ini. Tidak hanya satu tapi banyak. Sayang saat saya berkunjung awal Februari lalu (6/2/2016) cuaca sedang tidak bersahabat.

Awan hitam menggelayut dan hujan menyambut kedatangan saya dan rombongan Strategy Insight Public Relations. Akhirnya perjalanan ke Lembah Harau hanya sampai di air terjun pertama dan kembali ke Kota Payakumbuh untukselanjutnya ke Bukittinggi.

Air terjun pertama sangat mudah terjangkau karena berada tepat di pinggir jalan utama Lembah Harau. Air terjun ini oleh masyarakat setempat dikenal dengan nama Sarasah Bunta. Airnya mengalir dari atas tebing dengan ketinggian kurang lebih dari 35 meter. Mengalir diantara bebatuan tebing lalu berakhir di sebuah kolam. Dimana pengunjung bisa bebas berenang atau hanya sekedar berenang tanpa dipungut biaya alias gratis.

Sedangkan air terjun lainnya yang tidak sempat saya kunjungi yaitu Air Terjun Aka Barayun, Air Terjun Sarasah Aie Luluih, Air Terjun Sarasah Murni, dan Air Terjun Sarasah Aie Angek. Keempat wisata alam air terjun tersebut berada di kawasan Resort Sarasah Bunta. Tiap-tiap air terjun tersebut memiliki keistimewaan tersendiri.

Selain dijadikan sebagai tujuan wisata alam, Lembah Harau juga memiliki potensi untuk menarik para pecinta olah raga panjat tebing. Beberapa terbingnya telah memenuhi syarat dan standar untuk olah raga yang memacu adrenalin ini. Anda yang ingin menguji adrenalin, bisa melakukan panjat tebing di sini. Tak usah takut untuk para pemula, karena ada instruktur yang akan mendampingi.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini