Sukses

Sabet Penghargaan, Pariwisata Indonesia Kalahkan Malaysia 7-0

2016 merupakan tahun kebangkitan pariwisata Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Pariwisata Arief Yahya menjawab keraguan khalayak soal kemampuan 'menekuk' rival utama Malaysia di Madrid, dalam forum penghargaan badan pariwisata PBB. Di forum internasional United Nation World Tourism Organization (UN-WTO), Indonesia memborong tiga penghargaan, sedangkan Malaysia tidak mendapatkannya sama sekali.

Menurut informasi yang diterima Liputan6.com, Kamis (21/1/2016), Arief Yahya mengatakan, "Kalau main bola, kami sudah unggul 7-0! Dunia internasional sudah melihat Wonderful Indonesia mengalahkan Truly Asia Malaysia. Ini modal yang kuat untuk memperkuat brand value kita, mendongkrak country image, menaikkan trust dan ujungnya menghasilkan lebih banyak kunjungan wisatawan ke Indonesia."

Tujuh 'gol' kemenangan itu diperoleh dari 3 penghargaan yang diterima dari UN-WTO di Madrid. Lalu 3 penghargaan lainnya di World Halal Tourism yang diselenggarakan di Abu Dhabi, UAE. Satu lagi kemenangan Indonesia, yaitu peringkat branding Wonderful Indonesia di World Economic Forum (WEF) dalam Competitiveness Index, Indonesia berada di 47, sedangkan Malaysia di posisi 96.

Dalam forum UN-WTO, Kabupaten Banyuwangi tampil sebagai pemenang dalam kategori Innovation in Public Policy and Governance. Banyuwangi mengalahkan Responsible Tourism and Free of Crime, ALcaldia Medellin, Columbia, dan East Africa Tourism Platform, Kenya.

foto: Kementerian Pariwisata

Penghargaan kedua diterima Indonesia dari kategori Innovation in Enterprises. Garuda Indonesia dan Coca Cola Amatil Indonesia menjadi runner up pertama dengan tema 'Bali Clean Up' dan runner up keduanya First Professional Experience Project Melia Hotels International, Spanyol. Juara satu di kategori ini adalah Treetop Wlaking Path, Anyksciai Tehional Park Direction, Lithuania.

Penghargaan ketiga diterima Indonesia melalui Yayasan Karang Lestari, Coral Reef Reborn in Pemuteran Bali. Yayasan ini mendapat penghargaan untuk kategori Innovation in Non-Governmental Organizations. Runner up kedua, Children in the Wilderness, Afrika Selatan. Adapun pemenang pertamanya, Sisterhood of Survivor Program, Sasane, Nepal.

Lebih jauh Menteri Arief menuturkan, penghargaan internasional yang banyak diterima di awal tahun ini akan menaikkan level image Wonderful Indonesia. Apalagi penghargaan ini dikeluarkan oleh lembaga yang kredibel, berstandar internasional, dan mempunyai reputasi.

"Apa pun, saya berterima kasih pada Malaysia, karena sudah menjadi pemantik spirit pariwisata kita. kami termotivasi untuk mengalahkan Malaysia, sampai ke jumlah devisa di 2019," ungkap Menteri Arief.

Yang membuat pariwisata Indonesia yakin mampu mengalahkan Malaysia adalah potensi alam dan budaya Indonesia yang lebih banyak. Atraksi destinasi Indonesia lebih berbobot, tinggal manajemen destinasi, infrastruktur, ICT, sustainable development, kebersihan dan kesehatan, keamanan dan keselamatan, connectivity, dan beberapa poin lain yang perlu dikebut.

 

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.