Sukses

5 Kebohongan yang Sering Dilontarkan Orang Tua pada Anak

Berikut 5 kebohonan orang tua pada anak yang cenderung dilakukan berulang-ulang.

Liputan6.com, Jakarta Berbohong dan dibohongi seolah menjadi lingkaran yang sulit diputuskan. Pengalaman masa kecil dibohongi oleh orang tua, kakak, atau orang yang lebih tua seolah menjadi alasan mengapa Anda kini malah melakukan kebohongan itu sendiri.

Ketika ditanya, selalu ada alasan yang melatarbelakangi mengapa Anda harus berbohong, salah satunya adanya istilah, 'berbohong untuk kebaikan'.

Seperti dilansir dari Huffingtonpost, Selasa (22/12/2015), berikut kebohongan yang biasa dilakukan orang tua pada orang-orang yang lebih muda, seperti orang tua pada anaknya, kakak pada adiknya, bahkan pada pasangan suami-istri.

1. 'Tidak punya uang'
Kebohongan ini didasarkan pada kondisi di mana seorang dewasa atau mungkin orang tua merasa mereka hidup pas-pasan. Ketika ada anak muda atau mungkin anak meminta uang atau berlibur, kebohongan ini sering terlontar. 

Padahal mereka masih mampu untuk memenuhi kebutuhan lainnya, seperti makan, minum, bayar tagihan kartu kredit, beli pulsa, belanja baju, dan lainnya. Biasanya bagi mereka yang mulai memasuki masa pensiun, alasan ini lebih sering terlontar.

2. 'Saya dalam keadaan baik-baik saja'
Menurut survei, 36 persen orang Amerika tidak memiliki simpanan untuk masa pensiun mereka dan lebih mengandalkan jaminan sosial. Selain itu 47 persen dari orang yang pensiun mengaku, 90 persen pendapatan mereka berasal dari jaminan sosial. Untuk hidup di Amerika dengan mengandalkan jaminan sosial rata-rata hanya US$ 1.355 atau sekitar Rp 18 juta sebulan dan tidaklah cukup. Namun, banyak para pensiunan yang menyatakan bahwa mereka dalam kondisi baik-baik saja.

3. 'Saya sedang sibuk'
Sebagian besar anak dan remaja pernah diperdaya dengan alasan orang tua mereka yang sedang sibuk. Alasan bahwa Anda sedang sibuk menjadi bentuk kebohongan yang sering kali terlontar sehingga membuat anak telantar. Padahal, menurut penelitian dari Women's Health Aging Project di Australia, seorang wanita yang menyempatkan satu hari dalam seminggu mengasuh anak atau cucunya akan terhindar dari penyakit Alzheimer.

4. 'Saya tidak pernah terlibat dalam kecelakaan'
Mungkin saja ungkapan itu benar adanya, tetapi mengatakan bahwa Anda tidak pernah terlibat dalam kecelakaan akan mendatangkan kesombongan. Kita tidak pernah tahu apa yang ada di masa depan. Kata-kata yang dinilai sebagai sebuah kebohongan ini sering kali dilontarkan oleh orang dengan usia yang lebih tua kepada orang muda.

5. 'Saya tidak ingin menjadi bebas'
Secara teknis, hal ini bukan sepenuhnya sebuah kebohongan, tetapi hampir mendekati kebenaran. Kita sebagai orang tua diprogram dengan keinginan agar anak-anak tumbuh dan hidup bahagia. Namun, sayangnya perasaan cemas dan khawatir membuat kita merasa jadi beban untuk anak-anak. Perasaan menjadi latar terlontarnya sebuah kebohongan bahwa Anda tidak ingin menjadi beban untuk mereka. (*)

 

** Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini 
** Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini