Sukses

Berpetualang ke Pulau Rinca, Menyaksikan Pesona Kadal Raksasa

Selain Pulau Komodo, Pulau Rinca juga menjadi habitat asli bagi sekawanan kadal raksasa.

Liputan6.com, Jakarta Pulau Rinca merupakan pulau eksotik yang masuk ke dalam kawasan Taman Nasional Komodo. Tak hanya memiliki panorama alam yang memukau, sisi eksotik pulau yang secara administrasi masuk dalam wilayah Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, ini juga terletak pada lokasinya yang menjadi habitat asli bagi sekawanan komodo.

Abdul, salah seorang ranger Pulau Rinca, saat ditemui Liputan6.com, yang ditulis pada Rabu (9/12/2015) mengatakan luas Pulau rinca mencapai 25 ribu hektar dan di dalamnya terdapat sekitar 2.800 ekor komodo yang diperhatikan keberlangsungan hidupnya. Bahkan lebih dari itu, di Pulau Rinca juga banyak ditemukan hewan lainnya, seperti kerbau, babi, rusa, dan sekawanan burung endemik Indonesia Timur.

Lebih jauh Abdul menjelaskan, selain Pulau Komodo, Pulau Rinca juga menjadi destinasi wisata utama bagi wisatawan, khususnya wisatawan mancanegara yang datang ke Labuan Bajo. “Labuan Bajo kini berkembang pesat menjadi pelabuhan yang siap mengantarkan wisatawan menjelajahi Kepulauan Nusa Tenggara. Dari Labuan Bajo sendiri untuk sampai ke Pulau Rinca membutuhkan waktu sekitar 2 jam perjalanan laut,” tutur Abdul.

Pulau Rinca memiliki luas lahan sekitar 25 ribu hektar dan menjadi habitat bagi ribuan komodo.

Pulau Rinca juga menawarkan berbagai paket wisata petualangan, mulai dari long track, medium track, dan short track. “Kalau petualangan long track itu menempuh jarak 6 km, menghabiskan waktu sekitar 2 jam treking, sementara untuk yang medium track menempuh jarak 3 km dengan estimasi waktu sekitar 1,5 jam, dan short track 2 km saja dalam waktu setengah jam. Itu semua untuk pulang pergi,” ujar Abdul menjelaskan.

Pulau Rinca menawarkan berbagai paket wisata petualangan yang menarik.

Diungkapkan oleh Abdul, perkembangbiakan komodo di Pulau Rinca masih sangat baik. Meski tidak diberi makan secara rutin, mereka dapat berkembang biak dengan baik dan jumlahnya stabil, tidak berkurang. “Selama ini kami memang tidak boleh memberi makan komodo, baik yang di dekat-dekat dapur maupun yang ada di dalam hutan. Mereka mencari makan sendiri karena makanan utama mereka itu binatang seperti babi, rusa, monyet, bahkan kerbau mereka berburu sendiri,” kata Abdul.

Pulau Rinca menjadi habitat bagi 2.800 komodo yang diperhatikan perkembangbiakannya.

Saat melakukan petualangan, ranger akan mengajak para wisatawan mengunjungi puncak tertinggi Pulau Rinca yang berada di Gunung Ora. Berada pada ketinggian sekitar 670 meter di atas permukaan laut, dari sinilah pengunjung bisa melihat eksotika keindahan pemandangan Kepulauan Nusa Tenggara dari ketinggian. Jika Anda beruntung, sesekali akan terlihat perahu pinisi yang lalu-lalang menerjang birunya laut Indonesia Timur.

Eksotika pemandangan alam dilihat dari Bukit Ora, titik tertinggi di Pulau Rinca.

Keindahan Pulau Rinca telah mendorong orang untuk datang dan mengaguminya. Data Taman Nasional Komodo mengungkapkan kunjungan wisatawan ke Pulau Rinca terus meningkat dari tahun ke tahun, terutama wisatawan dari Prancis dan Australia, serta wisatawan Nusantara tentunya. Namun demikian, Abdul sebagai ranger dan warga lokal Kepulauan Nusa Tenggara mewanti-wanti kepada wisatawan, untuk terus menjaga kelestarian Pulau Rinca dengan tidak membuang sampah dan puntung rokok sembarangan. Melestarikan Pulau Rinca sama halnya dengan melestarikan alam dan budaya Indonesia. Pelestarian ini menjadi penting, karena alam dan budaya merupakan salah satu Pesona Indonesia.

Ikuti terus perjalanan tim Liputan6.com bersama Indonesia.travel menjelajahi Pesona Indonesia.  

**

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.