Sukses

12 Juru Foto Abadikan Surga Bawah Laut Lembata

Bagaimana hasil jepretan 12 juru foto yang ikut ambil bagian dalam penyusunan buku Lembata Underwater?

Liputan6.com, Jakarta Sebuah kabupaten di Nusa Tenggara Timur bernama Lembata telah menarik 12 juru foto asal Indonesia untuk mendokumentasikan keindahan bawah lautnya, dan diabadikan dalam sebuah buku berjudul "Lembata Underwater". Bekerja sama dengan Pemerintah Daerah NTT dan Lembata, para juru foto yang datang dari latar berbeda menjelajah keindahan surga laut di Lembata.

Dalam acara peluncuran buku di Gedung Sapta Pesona, Kementrian Pariwisata Indonesia (Kemenpar), Jakarta pada Kamis (3/12/15), 12 juru foto yang dikepalai oleh Muljadi Pinneng Sulungbudi mengatakan, sebuah kebanggaan bisa berkesempatan menjelajah keindahan bawah laut Lembata.

Selain Muljadi Pinneng, anggota tim juru foto lainnya, yaitu Nadine Chandrawinata sebagai aktivis konservasi, Gemala Hanafiah dan Marischka Prudence (Travel Blogger), Edward Suhardi (fotografer), Dewi Wilaisono (fotografer), Malinda Wilaisono (fotografer), Ferry Rusli (fotografer), Chikuyama (creative director), Anto Motulz (sketcher), Rahung Nasution (food anthropologist), serta Christie Wegner (PR Specialist).

Pemilihan tim ekspedisi tersebut pun terbilang cukup unik, yakni melalui seleksi lewat media sosial di mana penilaian utama terletak pada pengalaman dan keahlian yang terbilang tak perlu diragukan. Pada peluncuran buku tersebut, Pinneng mengatakan bahwa secara teknis ekspedisi tersebut dibagi dalam dua fase di mana masing-masing dimulai pada bulan Mei dan Agustus 2015.

"Ekspedisi surga bawah laut Lembata ini dilakukan dalam dua tahap yang masing-masing memakan waktu 3 hari dengan jumlah 9 spot penyelaman," ujar Pinneng.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Peluncuran Buku `Lembata Underwater`

"Dokumentasi ini kami lakukan juga sebagai bentuk bagian dari rangkaian acara Festival Lembata 2015 yang diadakan pada 23-25 Agustus 2015," ujar Pinneng.

Dalam peluncuran buku yang dihadiri oleh Pemerintah Daerah Lembata yang diwakili Bupati Lembata, Eliaser Yentji mengatakan bahwa pihaknya menyambut baik apa yang dilakukan tim juru foto untuk mendokumentasikan kekayaan alam bawah laut di Lembata.

"Diharapkan dengan hadirnya buku ini yang akan kami usahakan bersama pemerintah pusat untuk mencetaknya secara massal, keindahan bawah laut Lembata bisa menarik banyak wisatawan baik dalam dan luar negeri datang dan menikmatinya sebagai bagian bentuk dukungan program pemerintah Indonesia.

Salah satu publik figur yang terkenal akan kepeduliannya pada alam dan biota laut Indonesia, Nadine Chandrawinata juga menuturkan hal serupa di mana dirinya merasa bangga bisa terlibat dalam ekspedisi tersebut. Proyek buku Lembata Underwater ini menjadi salah satu bentuk upaya aktivis SEASOLDIER ini dalam menjaga dan melestarikan kekayaan laut Indonesia, khususnya di Lembata serta mendayagunakannya dalam hal pengembangan industri pariwisata di kabupaten tersebut.

"Awalnya saya diajak dengan bersama teman-teman juru foto untuk menjelajah dan buku ini sebagai wujud dedikasi dalam mengupayakan pelestarian alam laut di Indonesia," ujar Nadine dalam acara tersebut.

uku Lembata Underwater ini merupakan seri lanjutan dari keindahan bawah laut NTT sebelumnya, Alor Underwater pada 2014 lalu. Lewat buku ini, Pemerintah Daerah NTT menyatakan bahwa pihaknya ingin memperkenalkann kecantikan alam dan kekayaan budaya di provinsi tersebut serta menarik para wisatawan baik mancanegara dan dalam negeri untuk datang.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.