Sukses

Wanita Bisa Kompromi soal Selingkuh Ketimbang Pria

Beberapa penelitian menyebutkan bahwa kaum wanita lebih bisa kompromi soal selingkuh ketimbang pria.

Liputan6.com, Jakarta Selingkuh. Mendengar kata tersebut yang timbul di benak Anda mungkin adalah sebuah kondisi di mana sebuah komitmen dan kesetiaan dipertanyakan. Cukup sulit untuk memprediksi secara pasti apakah pasangan Anda sedang selingkuh atau tidak ketika sedang menjalin sebuah hubungan.

Sebuah penelitian menunjukkan respons yang berbeda antara pria dan wanita dalam hal situasi perselingkuhan. Jika Anda pernah mengalami kondisi ini, mungkin studi yang liputan6.com kutip pada Senin (23/11) ini bisa jadi pelajaran berharga.

Seperti dilansir dari EliteDaily, sebuah studi pada 1999 dari Journal of Social and Personal Relationship menyatakan bahwa 62 persen wanita dan 86 persen pria pernah diselingkuhi lebih dari sekali dalam hidup mereka. Jika Anda termasuk dalam hasil studi tersebut, mungkin reaksi yang akan ditunjukkan adalah kekecewaan dan kemarahan mendalam.

Namun, penelitian tersebut juga memasukkan indikator koneksi yang terbangun antara pria dan wanita menunjukkan bahwa keduanya memiliki respons berbeda. Momen kebersamaan tersebut menjadi salah satu faktor bagaimana antara pria dan wanita merespons sebuah perselingkuhan.

Dalam jurnal tersebut, studi menyatakan bahwa 22 persen pria dan 28 persen wanita cenderung memaafkan pasangan yang menyelingkuhi mereka. Hal tersebut didukung dengan pernyataan Paula Hall, seorang konsultan hubungan kepada Dailymail.co.uk bahwa seorang pria cenderung tidak bisa kompromi akan sebuah perselingkuhan.

Hal tersebut bukan tanpa dasar, di mana para wanita jauh melibatkan hubungan emosional dan perasaan yang terbangun ketimbang pria dengan logika. Philip Hodson, seorang terapis dan kosultan dari British Associatin mengatakan bahwa salah satu faktor utama terjadinya perselingkuhan karena masalah kepuasan seksual antara pria dan wanita tersebut.

Bagi seorang wanita, perselingkuhan merupakan pelecehan terhadap martabatnya. Sementara pada pria, hal tersebut dianggap pengkhianatan terhadap kejantanannya. Pria cenderung untuk berpikir bahwa pasangannya tidak puas padanya dan menghiraukan proses berkembangnya perasaan yang wanitanya rasakan saat berselingkuh.

Lain hal dengan wanita yang cenderung peduli akan melibatkan perasaannya. Jadi, antara urusan seksual atau fisik dan perasaan menjadi faktor mengapa wanita jauh lebih bisa memaafkan perselingkuhan ketimbang pria. (*)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini