Sukses

Asyiknya 5 Hari Jalan-jalan di Shenzhen dan Hongkong

Keempat kalinya perusahaan consumer good Orang Tua group (OT) mengajak para wartawan jalan-jalan.

Liputan6.com, Jakarta Keempat kalinya perusahaan consumer good Orang Tua Group (OT) mengajak para wartawan jalan-jalan. Bertajuk "Tradnovation 4 when tradition meets innovations" kali ini plesir menyusuri negeri paling selatan daratan China, Shenzhen (sencen) dan Hongkong, yang tak jauh dari wilayah Shenzhen, hanya dua jam perjalanan bila naik bus.

"(Perjalanan) ini adalah ungkapan terima kasih OT atas kerjasama teman-teman wartawan selama ini,"ujar Head of Corporate and Marketing Communication OT Yuna Eka Kristina, Senin (9/11/2015).

Berempat belas para awak dari dua belas media ini diajak mengelilingi Windows of the World, satu wahana seluas 48 hektare yang menyediakan replika berbagai bangungan dan situs monumental kebanggaan masing-masing negara. Ada setidaknya 88 anjungan. Jadi, dengan berkunjung di tempat ini, Anda bisa mengagumi beragam karya tangan arsitek-arsitek dari seluruh dunia.

Kekaguman itu tak lantas selesai, karena setelahnya Splendid of China yang dikunjungi memberikan gambaran jelas mengenai indahnya daratan China di masa lalu. Layaknya Taman Mini Indonesia Indah (TMII), di tempat ini, Anda bisa menikmati kebesaran negeri tirai bambu. Gambaran sungai, desa, kincir air, perahu, pagoda, air terjun, pakaian dan rumah-rumah pedesaan dibuat dalam satu tempat terpadu di wahana seluas 30 hektare dapat Anda temui dan nikmati.

Tak afdol bila pergi ke Shenzhen Anda tak mengunjungi Lou Hu (Lowu) Commercial City. Ini adalah salah satu area belanja paling terkenal di Shenzhen, karena luasnya dan tinggi gedungnya mencapai 5 lantai. Dekat sekali dengan Shenzhen Railway Station dan perbatasan Lou Hu, mall ini menyediakan berbagai macam barang tiruan alias KW.

"Jangan kaget bila Anda membeli jam bermerek tapi setelah itu mati saat Anda tidur dan hidup lagi saat Anda bangun,"ujar Yuli, tour guide warga negara Indonesia yang sudah tinggal di Hongkong 20 tahun.

Anda bisa mendapatkan baju, alat-alat elektronik, tas, jam, perhiasan, barang-barang seni dan banyak lagi barang dengan harga murah. Puas berkeliling di tempat ini, rombongan akhirnya di bawa balik menuju daerah selatan Hongkong, Tsim Sha Tsui, Kwoloon. Di menara jam yang terkenal dan jadi landmark Hongkong ini rombongan agak berlama-lama mengambil foto. Angin terasa cukup kencang karena area ini persis di samping Pelabuhan Victoria.

Perjalanan berlanjut kemudian ke Ladies Market. Seperti Tanah Abang di zaman lampau, banyak tenda berderet menjajakan beragam pakaian, tas, mainan, dan masih banyak lagi barang-barang murah di tengah kota Hongkong, persisnya di Tung Choi Street di antara Sai Yueng Choi Street dan Fa Yuen Street di Mong Kok, Kowloon, Hongkong.

Esoknya di hari ketiga, bus membawa rombongan menuju ke Victoria Peak setelah berkunjung ke toko cokelat dan pusat pengolahan perhiasan di Jewellery City Co Ltd. Gunung di sebelah barat Pulau Hongkong ini juga dikenal dengan Gunung Austin, namun orang-orang lokal menyebutkan "The Peak."

Tram atau trem lawas karena sejak 1.888 sudah ada dan berkekuatan listrik membawa kami menuju puncak gunung setinggi 554 meter yang dulunya menjadi tempat tinggal para bule dari Eropa. Dari sini rombongan memasuki museum Madame Tussauds Hong Kong. Banyak patung tokoh besar masa kini dan masa lampau dicetak dengan lilin. Anda bisa berfoto dan bergaya dengan mereka yang berdiri atau duduk seolah masih hidup.

Malamnya, Causeway Bay di Tsing Fung Street jadi sasaran. Ini adalah wilayah padat dan ramai tempat orang-orang Hongkong berbelanja. "Belanja lagi, belanja lagi,"ujar salah satu wartawan. Dan esoknya masih belanja lagi di Thung Chung City Gate Outlet. Hingga kemudian belanja diakhiri di Bandara Baru Chek Lap Kok.

Bandara (Hongkong International Airport) ini terletak di Pulau Chek Lap Kok dan sejak dibuka pada tahun 1998, menjadi salah satu pusat transit yang penting di dunia karena posisinya yang strategis. Bandara berkapasitas sebesar 45 juta penumpang dengan 3 juta ton kargo dan setelah landas pacu kedua dibuka pada Mei 1999, kapasitas meningkat menjadi 87 juta penumpang dan 9 juta ton kargo. Bandara yang menjadi pusat operasi Cathay Pacific, Dragonair, Air Hong Kong, CR Airways, dan Hong Kong Express ini mendapatkan penghargaan sebagai bandara terbaik dari majalah Skytrax selama lima tahun berturut-turut (2001-2005).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.