Sukses

Pertama di Dunia, Lomba Balap Bagan Rakit Hanya di Banten

Sebanyak 10 bagan apung milik nelayan di Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Banten, beradu cepat untuk mendapatkan hasil tangkapan i

Liputan6.com, Banten Sebanyak 10 bagan apung milik nelayan di Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Banten, beradu cepat untuk mendapatkan hasil tangkapan ikan terbanyak dari tengah Selat Sunda. Bahkan, tak cukup mengumpulan ikan terbanyak, kesepuluh bagan apung tersebut juga dituntut untuk beradu cepat di tengah laut.

"Bagan race adalah pertama dan satu-satu nya bukan hanya di Indonesia, tapi juga di dunia," kata kepala Disbudpar Provinsi Banten, Mohamad Ali Fadillah, usai membuka Badak Bagan Race Festival di Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Banten, Sabtu (31/10/2015).

Festival Bagan Race ini pun sebagai salah satu cara untuk menarik jumlah wisatawan mancanegara untuk datang ke Banten guna memenuhi target Presiden Jokowi, sebanyak 20 juta wisatawan datang ke Indonesia.

"Tahun (2014) kemarin 9 juta pengunjung, sekarang sudah 14 juta, dan target akhir tahun 20 juta pengunjung. Karena Thailand 20 juta, dan Singapura 30 juta kunjungan. Kita (Indonesia) jauh lebih cantik dan eksotis dari mereka," kata Gubernur Banten, Rano Karno, ditempat yang sama, Sabtu (31/10/2015).

Jika wisatawan banyak berdatangan ke Indonesia, khususnya ke Provinsi Banten, diharapkan mampu memberikan efek domino yang besar bagi perekonomian masyarakat. "Wisata selain memberikan devisa, tapi juga memberikan efek ekonomi masyarakat kecil yang luar biasa," tegasnya.

Selain menyajikan Bagan Race, Pemprov Banten pun mengajak para pengunjung untuk menguji nyali dengan bermain debus atau ilmu kekebalan tubuh. Dimana, para pengunjung, tangan, kaki, hingga leher digorok oleh golok namun tak mengalami luka sedikitpun.

Tak hanya itu, komunitas dari #SayangBanten pun menerima bantuan bibit pohon bakau dan terumbu karang yang akan ditanam di sepanjang pesisir pantai Kabupaten Pandeglang, Banten, guna menjaga kelestarian ekosistem alami laut. Sehingga, tumbuh kembang hidup ikan akan tetap berlimpah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.