Sukses

Etiket Chatting Jika Bos Gabung di Grup WhatsApp Kantor

Jangan sampai mendapat penilaian miring gara-gara tidak punya sopan-santun berkomunikasi di grup chat WhatsApp kantor yang dihuni bos.

Liputan6.com, Jakarta Kini komunikasi dengan sesama rekan kerja makin mudah dengan fitur grup chat yang ada di aplikasi messenger WhatsApp. Meski biasanya obrolan disampaikan dengan bahasa informal, pastikan Anda tahu batasan dan etiketnya.

Apalagi jika bos Anda menjadi salah satu member grup chat kantor. Jika Anda terbiasa mengemukakan pendapat di forum terbuka, disarankan untuk tidak membawa kebiasaan tersebut dalam grup. Sebab, interpretasi akan cara baca sebuah pesan dari masing-masing orang berbeda.

"Anda harus hati-hati dalam memberi komentar. Meski Anda dekat dengan atasan, pastikan tidak terlalu vulgar. Jika memang ada hal yang perlu dibicarakan lebih lanjut dari pembahasan di grup, buatlah janji bertemu langsung dengan atasan," papar Patricia Susanto, Consultan Career dan CEO Jakarta Consulting saat dihubungi Liputan6.com, Senin (7/9/2015).

Meski dalam artikel 3 Keuntungan Gabung di Grup WhatsApp Kantor Bagi Karier Anda menuntut member grup untuk aktif berpartisipasi dalam setiap topik yang dilempar, sebaiknya Anda mengerem untuk tema di luar pekerjaan.

"Jika Anda terlalu aktif, bos bisa menilai pegawai terlalu membuang-buang waktu untuk hal yang bersifat non pekerjaan," lanjutnya.

Selain sopan santun dalam bahasan grup, Anda juga sebaiknya lebih bijak dalam membuat status yang berkaitan dengan pekerjaan. Apalagi dalam artian negatif.

"Jika mumet dengan pekerjaan, jangan diumbar semena-mena di status. Sebaiknya pikir dulu sebelum membuat status. Sebab semua orang pasti akan melihat," tegasnya. (Mit/Nad)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.