Sukses

Potret Korea Selatan di Museum Samsung: Keuletan yang Mendunia

Di Samsung Innovation Museum, Anda dapat melihat perkembangan teknologi dunia dan peran Samsung di dalamnya.

Liputan6.com, Suwon Wajah Senin itu di Seoul, Korea Selatan, berbeda dengan Jakarta. Bukan deru debu dan desing kendaraan bermotor yang tampak, namun pejalan kaki yang leluasa berjalan sambil sesekali mengibaskan kipas di tangan. Geraknya rileks tapi bukan bermalas-malasan.

Sementara itu, ruang terbuka di City Hall Seoul Plaza ramai dipenuhi penggemar K-Pop. Summer K-Pop Festival 2015 tengah dihelat. Memang beginilah seharusnya liburan musim panas dinikmati, yakni dengan suasana santai dan penuh keriangan.

Ini jelas pemandangan yang berbeda dari hari-hari sebelumnya. Ekspresi tanpa kekhawatiran lantaran pulihnya kehidupan setelah pemerintah setempat berhasil merampungkan pergelutan melawan penyebaran virus Mers perlu diapresiasi.

Pemandangan ini mustahil terlihat saat virus Mers masih menjangkiti Korea Selatan, yang pada Mei 2015 menginfeksi 186 orang dan 36 di antaranya tewas. Namun hanya dalam selang waktu 2 bulan kemudian, tepatnya 28 Juli 2015, Perdana Menteri Hwang Kyo-ahn menyatakan dengan lantang bahwa Korea Selatan telah terbebas dari virus yang mematikan itu.

Foto: bnbheroblog.com

Tidak mudah untuk sampai di titik kepulihan ini. Sejak pertama kali virus dari Arab Saudi tersebut menyebar ke Korea Selatan, pemerintah setempat berjibaku mengeluarkan berbagai kebijakan, mulai dari menggelontorkan dana yang besar hingga merancang strategi untuk mengatasi dampak Mers agar tidak menyebar secara luas. Bahkan awal Agustus ini pemerintah Korea Selatan mengeluarkan kebijakan radikal dengan mengganti menteri kesehatannya.

Mengeluarkan energi sepenuh hati dalam menghadapi persoalan hidup telah menjadi bagian dari DNA manusia penghuni Negeri Gingseng ini. Contoh lainnya adalah Lee Byung-chull, seorang penjual sayur yang berhasil mengembangkan perusahaannya dan kini menjadi raksasa teknologi, Samsung.

Samsung Innovation Museum

Merintis karir sejak 1938 di Daegu (Taegu), Lee Byung-chull memperluas bisnisnya ke bidang lain, termasuk perdagangan gula dan bidang finansial. Pada 1960-an, grup perusahaan yang dalam bahasa Indonesia berarti ‘3 bintang’ (merujuk pada tiga karakter, yaitu Big, Strong, Everlasting) merambah ke bidang elektronik. Produk pertamanya adalah televisi hasil kerjasama dengan Sanyo, perusahaan Jepang, dan dirilis pada 1970.

Siku-siku dari balok dengan layar cembung ini terlihat tegas. Saat Liputan6.com berkesempatan melihatnya, yang muncul adalah legenda pop The Beatles dalam warna hitam-putih. Televisi pertama buatan Samsung ini menjadi bagian dari koleksi Samsung Innovation Museum.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Visi Canggih Masa Depan di Peradaban Listrik

Jika Anda menginap di Seoul selama berlibur di Korea, Anda harus ke luar dari kota itu kala hendak mengunjungi Samsung Innovation Museum. Destinasi wisata ini terletak di kota Suwon, tempat di mana Samsung Digital City berada. Luas areanya yang mencapai 1,69 juta meter persegi ditempati 34.000 pegawai yang bekerja di 128 gedung.

Anda akan melihat sungai Han dan N Seoul Tower di perjalanan ke sana. “Ini adalah tempat di mana Samsung lahir,” demikian ucap pemandu museum mengawali penjelasannya tentang sejarah Samsung. Sebelum semua ini dimulai, Anda akan disuguhkan sebuah klip berdurasi 1 menit yang menampilkan bagaimana teknologi menjadi bagian erat dari visi Samsung tentang masa depan.

Setelah video usai, layar lebar tempat kami menonton kemudian bergerak, berubah menjadi beberapa bagian. Bagian-bagiannya berputar dan berubah menjadi pintu masuk menuju ruang pamer museum. Canggih.

Samsung Innovation Museum

Di segmen pertama, sejarah Samsung terpampang dalam kategori periodik. Masing-masing periode diwakili display produk-produk Samsung. Peralatan rumah tangga kuno mulai dari televisi, kulkas, mesin cuci yang menandai masa 1970an berada sebelum display 1980an yang menampilkan produk era komputer. Di sini dapat dilihat komputer dan laptop pertama keluaran Samsung. Produk-produk yang mewakili era kini tentu saja berada di posisi paling akhir.

Saat Anda berada di tempat tanpa teknologi listrik, apa yang bisa Anda perbuat? Jangan berpikir bahwa tak ada hal yang bisa dilakukan. Mengeluh adalah hal lumrah yang bisa Anda lakoni. Kondisi itu tentu menyebalkan saat dialami tapi lucu saat dikenang. Sisi humor inilah yang disuguhkan sebuah video singkat mengenai perbandingan 2 ibu rumah tangga yang bekerja dengan dan tanpa listrik.

Samsung Innovation Museum

Permukaan bagian dalam dari bangun gantung besar berbentuk limas segi empat itu adalah area video dimainkan. Pada permukaan bagian luarnya dapat terbaca tulisan “Home Appliance, Freeing People from Housework”.

Semua ini tentu tak akan hadir tanpa para ilmuwan yang memeras dan meremas otak untuk lebih memahami alam. Oleh karena itu berterima kasihlah kepada mereka.

Di Samsung Innovation Museum, sosok James Clerk Maxwell yang secara definitif menjelaskan hubungan listrik, magnet dan cahaya ditampilkan sebagai salah satu figur representatif dunia sains yang punya dampak hebat bagi peradaban manusia.

Samsung Innovation Museum

Berbagai inovasi teknologi yang ditampilkan di Samsung Innovation Museum, dari telepon seluler pertama oleh Motorola, perubahan televisi cembung ke cekung teranyar dari Samsung berujung pada sebuah visi dunia masa depan teramat canggih.

Berbelanja baju dengan display yang memungkinkan Anda melihat bagaimana penampilan Anda saat mengenakannya, atau robot vaccum cleaner, air conditioner, televisi, lampu, dan peralatan rumah tangga lain yang saling terhubung, dan dapat dikontrol dari jarak jauh menggunakan smartphone menjadi penutup dari rangkaian tur di Samsung Innovation Museum.

Samsung Innovation Museum

Perjalanan Liputan6.com mengikuti program Samsung SEA-Korea Tour hari itu, Senin (3/8/2015), baru saja dimulai. Malam hari saat sampai ke tempat menginap di The Shilla Seoul, sebuah hal terlintas di benak. Saat tangan menekan tombol untuk menurunkan tirai jendela dari hotel eksklusif ini, rasanya masa depan ultra canggih itu tak akan menunggu lama untuk segera tiba di depan mata manusia. Korea Selatan: keuletan yang hasilkan teknologi canggih dan mendunia.

(bio/igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini