Sukses

Selamatkan Pempek dan Duku Palembang, Sekarang!

Kurangnya perhatian membuat beberapa kuliner khas Nusantara berpotensi diklaim oleh pihak luar.

Liputan6.com, Palembang Patenkan Pempek dan Duku Palembang, Sekarang! Liputan6.com, Palembang Pemberian hak paten pada kuliner Pempek dan buah duku menjadi perhatian serius anggota DPD RI perwakilan Sumatera Selatan, Asmawati. Hal tersebut bukan tanpa sebab, pasalnya dua kudapan khas Palembang tersebut sudah berkembang di banyak daerah.

Menurut Asmawati, apapun yang berasal dari Sumatera Selatan, khususnya dari Palembang, harus segera dipatenkan agar tidak diklaim oleh pihak luar, apalagi negara lain.

“Apapun itu, kita harus patenkan. Sudah diambil orang, baru mau ribut-ribut. Seperti Pempek dan duku kan memang ada di mana-mana, di Jerman juga ada pempek, tapi asalnya kan jelas dari Palembang. Jadi harus dipatenkan sesegera mungkin. Pemerintah Daerah (Pemda) Sumsel maupun Palembang harus tegas," ujarnya kepada awak Liputan6.com, saat melakukan Sosialisasi Wawasan Kebangsaan di SMKN 5 Palembang, Senin (3/8/2015).

Lebih jauh Asmawati mengimbau agar Pemda melakukan sosialisasi dan informasi ke masyarakat, serta promosi tentang kearifan lokal dan budaya khas daerah. Karena dengan melakukan sosialisasi seperti ini, masyarakat akan lebih mengerti tentang sejarah budaya daerahnya sendiri.

Tidak hanya menghimbau, Asmawati juga melakukan promosi kuliner dan budaya khas Palembang baik ke tingkat nasional maupun internasional. Salah satunya dengan mengenakan kain khas Palembang dalam setiap kesempatan.

"Saya sering pakai baju dari bahan kain khas Palembang saat bekerja. Kalau sedang ada acara juga, kudapan pempek juga selalu jadi makanan khas di rumah, ketika ada jamuan makan untuk tamu. Jadi, dari sana sudah menginformasikan ke khalayak banyak bahwa pempek dan songket berasal dari Palembang," lanjutnya. (Nefri Inge/Ibo)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini